Malaysia akan tuntut media pembuat laporan palsu terkait MH370
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Malaysia mengaku akan mengkompilasi laporan-laporan palsu yang meresahkan dari media selama kurun waKtu menghilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Pemerintah Malaysia juga akan mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan di akun Twitter-nya, bahwa Jaksa Agung Malaysia telah diperintahkan untuk menyusun bukti dan menyarankan pada kemungkinan tindakan hukum.
"Kami telah menyusun semua laporan palsu sejak hari pertama. Ketika waktunya tepat, pemerintah harus menuntut mereka," ungkap Hussein, seperti dilansir Chanel News Asia, Selasa (1/4/2014).
Hussein sendiri telah banyak membantah laporan-laporan palsu yang disebarkan media dan telah meresahkan masyarakat. Yang terakhir adalah laporan dari media Inggris, Daily Mail, yang membuat sebuah tulisan dengan narasumber orang dekat keluarga kapten pesawat MAS MH370, yang kemudian dibantah oleh putrinya.
"Saya dapat mengkonfirmasikan kepada Anda bahwa, informasi tersebut tidak berasal dari polisi dan Anda harus bertanya pada Daily Mail bagaimana mereka mendapatkan informasi tersebut,” tegas Hussein.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan di akun Twitter-nya, bahwa Jaksa Agung Malaysia telah diperintahkan untuk menyusun bukti dan menyarankan pada kemungkinan tindakan hukum.
"Kami telah menyusun semua laporan palsu sejak hari pertama. Ketika waktunya tepat, pemerintah harus menuntut mereka," ungkap Hussein, seperti dilansir Chanel News Asia, Selasa (1/4/2014).
Hussein sendiri telah banyak membantah laporan-laporan palsu yang disebarkan media dan telah meresahkan masyarakat. Yang terakhir adalah laporan dari media Inggris, Daily Mail, yang membuat sebuah tulisan dengan narasumber orang dekat keluarga kapten pesawat MAS MH370, yang kemudian dibantah oleh putrinya.
"Saya dapat mengkonfirmasikan kepada Anda bahwa, informasi tersebut tidak berasal dari polisi dan Anda harus bertanya pada Daily Mail bagaimana mereka mendapatkan informasi tersebut,” tegas Hussein.
(esn)