Penumpang sadar atau pingsan saat MH370 ke Samudera Hindia?
A
A
A
Sindonews.com – Satu lagi teka-teki yang belum terjawab dalam misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Yakni, saat pesawat menuju Samudera Hindia, awak dan penumpangnya dalam kondisi sadar atau tidak.
Dua spekulasi itu, kemungkinan bisa terjadi semua, sebab kotak hitam pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 hingga sekarang belum ditemukan. Padahal pencarian pesawat telah lebih dari tiga minggu.
Kedua spekulasi itu juga sama misteriusnya dengan apa yang terjadi dengan pilot pesawat MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah, ketika pesawat dalam kondisi kritis.
Para analis menyatakan, ada dua kemungkinan terkait apa yang terjadi dengan pilot Zaharie. Yakni, bunuh diri atau berusaha menyelamatkan para penumpang. Misteri nasib awak dan penumpang ketika pesawat MH370 menuju Samudera Hindia, menjadi ulasan spekulatif media Australia, Sydney Morning Herlad (SMH), Selasa (1/4/2014).
”Apa yang akan terjadi seandainya para penumpang telah sadar dan menyadari ada sesuatu yang salah?,” tulis media Australia itu. ”Penumpang panik mungkin akan menjerit, menangis atau berdoa. Pada saat itu, (mereka) akan terlambat untuk mengirim tweet, pesan tertulis atau telepon,” lanjut laporan SMH.
”Apakah para penumpang berusaha untuk mendobrak pintu kokpit? Ataukah mereka menyalahkan awak kabin yang tak berdaya?,” imbuh spekulasi SMH.
Seorang pilot pesawat komersial Australia mengatakan kepada News Corporation bahwa mengubah rute pesawat untuk menuju Samudera Hindia selatan merupakan hal yang sederhana.
”Saya bisa melakukannya dalam waktu kurang dari 30 detik. Anda hanya bisa memencet waypoint yang ada di suatu tempat di sana, di atas leg komputer manajemen penerbangan,” kata pilot yang diwawancarai dengan syarat anonim itu.
”Anda dapat menonaktifkan tampilan peta bergerak. Anda dapat menonaktifkan hiburan dalam penerbangan sepenuhnya,” lanjut pilot itu. ”Mereka (penumpang) bisa menggedor pintu kokpit selama dua jam ke depan jika mereka ingin, tetapi mereka tidak akan mampu mendobrak pintu antipeluru itu.”
Presiden Asosiasi Pilot Australia, Nathan Aman, menyatakan sulit untuk menjawab spekulasi itu karena tidak ada bukti yang cukup untuk mengarah pada motif kejahatan. Sedangkan Direktur Keselamatan Penerbangan Australia, Rob Collins, meyakini, pilot pesawat MH370 sedang mencari lokasi yang aman untuk pendaratan, ketika pesawat itu dalam kondisi kritis.
Dua spekulasi itu, kemungkinan bisa terjadi semua, sebab kotak hitam pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 hingga sekarang belum ditemukan. Padahal pencarian pesawat telah lebih dari tiga minggu.
Kedua spekulasi itu juga sama misteriusnya dengan apa yang terjadi dengan pilot pesawat MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah, ketika pesawat dalam kondisi kritis.
Para analis menyatakan, ada dua kemungkinan terkait apa yang terjadi dengan pilot Zaharie. Yakni, bunuh diri atau berusaha menyelamatkan para penumpang. Misteri nasib awak dan penumpang ketika pesawat MH370 menuju Samudera Hindia, menjadi ulasan spekulatif media Australia, Sydney Morning Herlad (SMH), Selasa (1/4/2014).
”Apa yang akan terjadi seandainya para penumpang telah sadar dan menyadari ada sesuatu yang salah?,” tulis media Australia itu. ”Penumpang panik mungkin akan menjerit, menangis atau berdoa. Pada saat itu, (mereka) akan terlambat untuk mengirim tweet, pesan tertulis atau telepon,” lanjut laporan SMH.
”Apakah para penumpang berusaha untuk mendobrak pintu kokpit? Ataukah mereka menyalahkan awak kabin yang tak berdaya?,” imbuh spekulasi SMH.
Seorang pilot pesawat komersial Australia mengatakan kepada News Corporation bahwa mengubah rute pesawat untuk menuju Samudera Hindia selatan merupakan hal yang sederhana.
”Saya bisa melakukannya dalam waktu kurang dari 30 detik. Anda hanya bisa memencet waypoint yang ada di suatu tempat di sana, di atas leg komputer manajemen penerbangan,” kata pilot yang diwawancarai dengan syarat anonim itu.
”Anda dapat menonaktifkan tampilan peta bergerak. Anda dapat menonaktifkan hiburan dalam penerbangan sepenuhnya,” lanjut pilot itu. ”Mereka (penumpang) bisa menggedor pintu kokpit selama dua jam ke depan jika mereka ingin, tetapi mereka tidak akan mampu mendobrak pintu antipeluru itu.”
Presiden Asosiasi Pilot Australia, Nathan Aman, menyatakan sulit untuk menjawab spekulasi itu karena tidak ada bukti yang cukup untuk mengarah pada motif kejahatan. Sedangkan Direktur Keselamatan Penerbangan Australia, Rob Collins, meyakini, pilot pesawat MH370 sedang mencari lokasi yang aman untuk pendaratan, ketika pesawat itu dalam kondisi kritis.
(mas)