Bom Baghdad incar kaum Syiah, 52 orang terbunuh
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah sepeda motor yang dipasang bom meledak di Kota Sadr, Baghdad, Irak. Sedikitnya 52 orang tewas, dalam serangan bom yang ditargetkan terhadap warga kaum Syiah di wilayah itu.
Semula polisi setempat mengkonfirmasi, jumlah korban tewas dalam serangan bom kemarin sore sebanyak 31 orang dan 51 lainnya terluka. Namun, Seperti dikutip Reuters, Jumat (28/2/2014) jumlah korban tewas bertambah menjadi 52 orang.
Sepeda motor yang dipasang bom itu, semula diparkir di pasar sepeda bekas, di wilayah yang didominasi kaum Muslim Syiah. Polisi dan petugas medis setempat mengatakan, para korban sebagian besar para pemuda.
Sesaat setelah diguncang bom, sejumlah infrastruktur di kota itu hancur. Reuters melaporkan, puluhan orang berteriak untuk menanyakan nasib kerabat mereka. Seorang korban luka, yang diidentifikasi sebagai Ahmed, yang dirawat di sebuah rumah sakit menceritakan kondisi saat bom itu meledak.
”Saya hendak meninggalkan pasar ketika ledakan besar terjadi,” katanya. ”Wajah dan tangan saya seperti terkena pukulan hebat, dan ketika saya terbangun, semua orang beteriak dan menjauh dari saya dan lokasi ledakan itu,” lanjut Ahmed.
Tidak jelas siapa dalang teror bom mematikan itu. Namun, selama ini, aparat kepolisian kerap menyalahkan kelompok militan Negara Irak dan Levant (ISIL), sebuah kelompok yang terkait jaringan al-Qaeda di Irak.
Semula polisi setempat mengkonfirmasi, jumlah korban tewas dalam serangan bom kemarin sore sebanyak 31 orang dan 51 lainnya terluka. Namun, Seperti dikutip Reuters, Jumat (28/2/2014) jumlah korban tewas bertambah menjadi 52 orang.
Sepeda motor yang dipasang bom itu, semula diparkir di pasar sepeda bekas, di wilayah yang didominasi kaum Muslim Syiah. Polisi dan petugas medis setempat mengatakan, para korban sebagian besar para pemuda.
Sesaat setelah diguncang bom, sejumlah infrastruktur di kota itu hancur. Reuters melaporkan, puluhan orang berteriak untuk menanyakan nasib kerabat mereka. Seorang korban luka, yang diidentifikasi sebagai Ahmed, yang dirawat di sebuah rumah sakit menceritakan kondisi saat bom itu meledak.
”Saya hendak meninggalkan pasar ketika ledakan besar terjadi,” katanya. ”Wajah dan tangan saya seperti terkena pukulan hebat, dan ketika saya terbangun, semua orang beteriak dan menjauh dari saya dan lokasi ledakan itu,” lanjut Ahmed.
Tidak jelas siapa dalang teror bom mematikan itu. Namun, selama ini, aparat kepolisian kerap menyalahkan kelompok militan Negara Irak dan Levant (ISIL), sebuah kelompok yang terkait jaringan al-Qaeda di Irak.
(mas)