Perancis: Tak ada pembersihan etnis di CAR
A
A
A
Sindonews.com – Kepala Misi Penjaga Perdamaian Perancis di Republik Afrika Tengah (CAR), Jenderal Francisco Soriano, pada Senin (24/2/2014), membantah tuduhan yang dilayangkan kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) soal pembersihan etnis di CAR.
Meski begitu, Soriano mengakui kalau kaum Muslim di CAR berada di bawah "tekanan kuat". "Tidak ada pembersihan etnis di negara ini. Namun, beberapa bagian, terutama umat Islam, telah mengalami tekanan kuat dari milisi bersenjata tertentu," kata Soriano pada radio Europe 1.
CAR yang berstatus negara miskin terjerumus ke dalam kekacauan pada Maret tahun lalu, setelah terjadinya pemberontakan yang menggulingkan pemerintah dan memicu kekerasan mematikan antara mayoritas Kristen dan minoritas Muslim.
Menurut Soriano, umat Muslim dari negara-negara tetangga, terutama Chad, telah dievakuasi. “Tetapi, beberapa umat Muslim masih takut dan beberapa telah mengungsi. Sementara yang lain tetap bertahan dan dilindungi oleh komunitas lain," katanya.
Awal bulan ini, kelompok HAM Amnesty International mengatakan, telah terjadi “pembersihan etnis" di CAR, negara yang didera oleh kudeta dan kekacauan politik selama beberapa dekade. Laporan Amnesty International menyebut, terjadi sedikitnya 200 pembunuhan warga sipil Muslim oleh kelompok-kelompok milisi Kristen yang dikenal sebagai "anti-Balaka".
Meski begitu, Soriano mengakui kalau kaum Muslim di CAR berada di bawah "tekanan kuat". "Tidak ada pembersihan etnis di negara ini. Namun, beberapa bagian, terutama umat Islam, telah mengalami tekanan kuat dari milisi bersenjata tertentu," kata Soriano pada radio Europe 1.
CAR yang berstatus negara miskin terjerumus ke dalam kekacauan pada Maret tahun lalu, setelah terjadinya pemberontakan yang menggulingkan pemerintah dan memicu kekerasan mematikan antara mayoritas Kristen dan minoritas Muslim.
Menurut Soriano, umat Muslim dari negara-negara tetangga, terutama Chad, telah dievakuasi. “Tetapi, beberapa umat Muslim masih takut dan beberapa telah mengungsi. Sementara yang lain tetap bertahan dan dilindungi oleh komunitas lain," katanya.
Awal bulan ini, kelompok HAM Amnesty International mengatakan, telah terjadi “pembersihan etnis" di CAR, negara yang didera oleh kudeta dan kekacauan politik selama beberapa dekade. Laporan Amnesty International menyebut, terjadi sedikitnya 200 pembunuhan warga sipil Muslim oleh kelompok-kelompok milisi Kristen yang dikenal sebagai "anti-Balaka".
(esn)