5 tentara tewas dalam bentrokan di Yaman
A
A
A
Sindonews.com – Empat tentara dan seorang perwira tinggi Yaman tewas dalam bentrokan dengan separatis bersenjata di Provinsi al-Dhalea, Selasa (18/2/2013). Demikian seperti yang dilansir Xinhua.
"Empat tentara bersama dengan seorang Kolonel Angkatan Darat Yaman tewas dalam konfrontasi bersenjata dengan separatis bersenjata," kata pernyataan militer Yaman. Pernyataan itu juga menambahkan, bahwa dua warga sipil menderita luka tembak.
"Bentrokan berdarah telah terjadi antara tentara dan anggota separatis di berbagai wilayah provinsi al-Dhalea sejak Selasa dini hari," kata seorang warga setempat. Konfrontasi dimulai ketika patroli militer diserang oleh kelompok sparatis.
Yaman Utara dan Yaman Selatan bersatu dengan damai pada tahun 1990, namun hubungan mereka memburuk pada tahun 1994 dan perang saudara pecah. Daerah selatan merasa telah terpinggirkan, terutama sejak mereka kalah dalam perang.
Protes pro dan kontra pemisahan yang sedang berkembang di Selatan terus berlangsung, di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan tuduhan diskriminasi terhadap pihak Selatan. Kekhawatiran telah meningkat sejak konflik di Yaman selatan menciptakan ketidakstabilan, di mana al-Qaeda bisa mendapatkan pijakan.
"Empat tentara bersama dengan seorang Kolonel Angkatan Darat Yaman tewas dalam konfrontasi bersenjata dengan separatis bersenjata," kata pernyataan militer Yaman. Pernyataan itu juga menambahkan, bahwa dua warga sipil menderita luka tembak.
"Bentrokan berdarah telah terjadi antara tentara dan anggota separatis di berbagai wilayah provinsi al-Dhalea sejak Selasa dini hari," kata seorang warga setempat. Konfrontasi dimulai ketika patroli militer diserang oleh kelompok sparatis.
Yaman Utara dan Yaman Selatan bersatu dengan damai pada tahun 1990, namun hubungan mereka memburuk pada tahun 1994 dan perang saudara pecah. Daerah selatan merasa telah terpinggirkan, terutama sejak mereka kalah dalam perang.
Protes pro dan kontra pemisahan yang sedang berkembang di Selatan terus berlangsung, di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan tuduhan diskriminasi terhadap pihak Selatan. Kekhawatiran telah meningkat sejak konflik di Yaman selatan menciptakan ketidakstabilan, di mana al-Qaeda bisa mendapatkan pijakan.
(esn)