Pakistan memulai pembicaraan damai dengan Taliban
Kamis, 06 Februari 2014 - 23:41 WIB

Pakistan memulai pembicaraan damai dengan Taliban
A
A
A
Sindonews.com – Putaran pertama pembicaraan damai antara Pemerintah Pakistan dengan militan Taliban dimulai di Islamabad, Kamis (6/2/2014). Ini adalah pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu banyak pihak.
Taliban telah berupaya menggulingkan pemerintah Pakistan dan mendirikan pemerintahan Islam sejak 2007 silam. Namun, Perdana Menteri Nawaz Sharif percaya, saat ini kedua belah pihak telah siap untuk menemukan penyelesaian.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam, kedua belah pihak menekankan komitmen mereka untuk berdialog.
"Kedua komite menyimpulkan, bahwa semua pihak harus menahan diri dari setiap tindakan yang dapat merusak perundingan," sebut pernyataan bersama, seperti dikutip dari Reuters.
Kedua belah pihak juga mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Pakistan. Menurut keduanya, tindakan tersebut seharusnya tidak merusak upaya pembicaraan damai.
Irfan Siddiqui, seorang negosiator pemerintah yang ditunjuk oleh Sharif, mengirim pesan teks dari pertemuan yang digelar di sebuah gedung pemerintah, menggambarkan suasana pertemuan itu sebagai “pertemuan yang ramah”.
Taliban telah berupaya menggulingkan pemerintah Pakistan dan mendirikan pemerintahan Islam sejak 2007 silam. Namun, Perdana Menteri Nawaz Sharif percaya, saat ini kedua belah pihak telah siap untuk menemukan penyelesaian.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam, kedua belah pihak menekankan komitmen mereka untuk berdialog.
"Kedua komite menyimpulkan, bahwa semua pihak harus menahan diri dari setiap tindakan yang dapat merusak perundingan," sebut pernyataan bersama, seperti dikutip dari Reuters.
Kedua belah pihak juga mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Pakistan. Menurut keduanya, tindakan tersebut seharusnya tidak merusak upaya pembicaraan damai.
Irfan Siddiqui, seorang negosiator pemerintah yang ditunjuk oleh Sharif, mengirim pesan teks dari pertemuan yang digelar di sebuah gedung pemerintah, menggambarkan suasana pertemuan itu sebagai “pertemuan yang ramah”.
(esn)