WNI korban perdagangan manusia di AS sesalkan sikap KJRI

Senin, 03 Februari 2014 - 19:28 WIB
WNI korban perdagangan...
WNI korban perdagangan manusia di AS sesalkan sikap KJRI
A A A
Sindonews.com – Shandra Woworuntu, warga negara Indonesia (WNI) yang pernah menjadi korban perdagangan manusia di Amerika Serikat (AS) masih kesal dengan sikap Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York.

KJRI, kata Shandra, bersikap pasif di saat dia menghadapai masalah besar kala itu. Shandra menjadi korban perdagangan manusia di AS tahun 2001. Dia kini menetap di New York dan menjadi aktivis anti-perdagangan manusia.

Menurut Shandra kepada VOA, yang dilansir Senin (3/2/2014), KJRI tidak sigap saat dia butuh bantuan. “Orang di KJRI bilang ‘jika bebas boleh jalan-jalan ke mana saja tanpa paspor’. Saya sudah sampaikan paspor sudah diambil orang jahat dan sebagainya tetapi mereka tidak percaya,” kata Shandra yang kesal dengan sikap para petugas KJRI.

“Sulit meyakinkan orang di KJRI, karena menganggap pekerjaan saya untuk mendapat keuntungan. Maksudnya, saya memang dianggap sebagai pelacur yang datang ke sini untuk mencari keuntungan. Jadi susah meyakinkan siapa saja,” lanjut dia.

Pihak KJRI, lanjut Shandra, hanya menyatakan, akan memberi dokumen jika dia akan pulang. ”Tapi (KJRI) tidak tanya apakah saya ini homeless(gelandangan) dan lain-lain. Tidak sampai sejauh yang saya bayangkan. Maksud saya, dulu saya bayangkan jika ada kesulitan kita bisa ke polisi atau perwakilan kita di Amerika. Tetapi faktanya sulit sekali meminta bantuan,” ungkap Shandra.

Hingga berita ini dilansir, pihak KJRI di New York belum memberikan keterangan. KJRI hanya berkomentar; ”Itu kasus lama, kasus tahun 2001."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)