Obama ancam veto RUU sanksi baru terhadap Iran
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menegaskan pada Selasa (28/1/2014), bahwa ia akan memveto setiap RUU sanksi baru terhadap Iran.
"Jika Kongres mengirimkan saya sebuah RUU sanksi baru yang mengancam untuk menggelincirkan pembicaraan ini, saya akan memveto," kata Obama sebelum sidang gabungan Kongres. Ia meminta anggota parlemen untuk peluang bagi diplomasi untuk menghasilkan kesepakatan.
“Diplomasi yang didukung oleh tekanan, yang telah menghentikan kemajuan program nuklir Iran dan bagian-bagian itu dicapai untuk pertama kalinya dalam satu dekade,” lanjut Obama, seperti dikutip dari Reuters.
"Saat kita berkumpul di sini, malam ini, Iran telah mulai menghilangkan lebih banyak persediaan uranium yang diperkaya. Inspeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membantu dunia memverifikasi, bahwa Iran tidak membangun bom (nuklir)," kata Obama.
Berdasarkan kesepakatan penting antara Iran dan kekuatan dunia yang tergabung dalam kelompok P5+1, yang mulai berlaku pada 20 Januari dan akan berlangsung enam bulan, Iran berkomitmen untuk membatasi pengayaan uraniumnya sampai lima persen dan menghentikan 20 persen produksi pengayaan uranium.
Sebagai imbalannya, Uni Eropa dan AS telah mengurangi sanksi ekonomi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.
"Jika Kongres mengirimkan saya sebuah RUU sanksi baru yang mengancam untuk menggelincirkan pembicaraan ini, saya akan memveto," kata Obama sebelum sidang gabungan Kongres. Ia meminta anggota parlemen untuk peluang bagi diplomasi untuk menghasilkan kesepakatan.
“Diplomasi yang didukung oleh tekanan, yang telah menghentikan kemajuan program nuklir Iran dan bagian-bagian itu dicapai untuk pertama kalinya dalam satu dekade,” lanjut Obama, seperti dikutip dari Reuters.
"Saat kita berkumpul di sini, malam ini, Iran telah mulai menghilangkan lebih banyak persediaan uranium yang diperkaya. Inspeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membantu dunia memverifikasi, bahwa Iran tidak membangun bom (nuklir)," kata Obama.
Berdasarkan kesepakatan penting antara Iran dan kekuatan dunia yang tergabung dalam kelompok P5+1, yang mulai berlaku pada 20 Januari dan akan berlangsung enam bulan, Iran berkomitmen untuk membatasi pengayaan uraniumnya sampai lima persen dan menghentikan 20 persen produksi pengayaan uranium.
Sebagai imbalannya, Uni Eropa dan AS telah mengurangi sanksi ekonomi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.
(esn)