Boko Haram serang desa di timur laut Nigeria, 18 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok militan Islam Boko Haram menyerbu Alau Ngawo, sebuah desa di daerah terpencil yang terletak timur laut Nigeria, Senin (20/1/2014). Menurut beberapa saksi mata, anggota Boko Haram membakar rumah-rumah di desa itu dan memberondongkan peluru. Akibatnya, 18 tewas.
"Kebanyakan dari mereka yang selamat dari serangan itu telah melarikan diri dari desa, karena mereka tidak tahu apakah mereka akan diserang lagi," kata Bulama Ibrahim, Kepala Desa Alau Ngawo. Ibrahim mengaku menemukan 18 jenazah setelah serangan mematikan itu.
"Mereka berada di desa selama hampir dua jam, tanpa ada satu pun personel keamanan yang datang membantu warga desa," jelas Ibrahim.
Seorang mantan anggota dewan lokal, Mustapha Galtimare, yang berada di lokasi kejadian setelah serangan, mengamini pernyataan Ibarhim. Desa ini sendiri terletak di daerah terpencil di negara bagian Borno.
Serangan terbaru Boko Haram ini terjadi beberapa jam sebelum empat pemimpin puncak militer Nigeria mengalami pergantian. Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan reshuffle di seluruh pimpinan militer pada pekan lalu dalam upaya untuk menghidupkan kembali perang melawan para pemberontak.
"Kebanyakan dari mereka yang selamat dari serangan itu telah melarikan diri dari desa, karena mereka tidak tahu apakah mereka akan diserang lagi," kata Bulama Ibrahim, Kepala Desa Alau Ngawo. Ibrahim mengaku menemukan 18 jenazah setelah serangan mematikan itu.
"Mereka berada di desa selama hampir dua jam, tanpa ada satu pun personel keamanan yang datang membantu warga desa," jelas Ibrahim.
Seorang mantan anggota dewan lokal, Mustapha Galtimare, yang berada di lokasi kejadian setelah serangan, mengamini pernyataan Ibarhim. Desa ini sendiri terletak di daerah terpencil di negara bagian Borno.
Serangan terbaru Boko Haram ini terjadi beberapa jam sebelum empat pemimpin puncak militer Nigeria mengalami pergantian. Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan reshuffle di seluruh pimpinan militer pada pekan lalu dalam upaya untuk menghidupkan kembali perang melawan para pemberontak.
(esn)