Taliban serang restoran di Kabul, 16 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok Taliban melakukan serangan di sebuah restoran di Kabul, Afghanistan. Sebanyak 16 orang tewas, termasuk empat di antaranya petugas PBB dan IMF.
Kelompok Taliban menargetkan serangan mereka pada sebuah restoran Taverna du Liban, sebuah yang ramai dikunjungi para diplomat. Mengutip laman al-Jazeera, Sabtu (18/1/2014), serangan itu terjadi kemarin.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki -moon, mengutuk serangan mematikan itu.”Serangan yang ditargetkan tersebut terhadap warga sipil benar-benar tidak dapat diterima dan melanggar hukum kemanusiaan internasional,” kata Ki-moon.
Kepala IMF, Christine Lagarde, mengatakan personel IMF yang bertugas di Afghanistan sejak 2008, Wabel Abdallah, 60, ikut tewas dalam serangan tersebut. Abdallah , seorang warga Libanon yang bergabung dengan IMF pada tahun 1993.
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, juga mengutuk serangan yang menewaskan dua warga Inggris di restoran itu. Kementerian itu menyebut, pelaku serangan adalah teroris pengecut.
Sementara itu, Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. ”Ada serangan bunuh diri di sebuah hotel, di mana penyerbu menargetkan warga asing yang datang untuk makan malam,” katanya. ”Dalam serangan ini, bahan peledak yang digunakan sangat kuat yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan besar.”
Kelompok Taliban menargetkan serangan mereka pada sebuah restoran Taverna du Liban, sebuah yang ramai dikunjungi para diplomat. Mengutip laman al-Jazeera, Sabtu (18/1/2014), serangan itu terjadi kemarin.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki -moon, mengutuk serangan mematikan itu.”Serangan yang ditargetkan tersebut terhadap warga sipil benar-benar tidak dapat diterima dan melanggar hukum kemanusiaan internasional,” kata Ki-moon.
Kepala IMF, Christine Lagarde, mengatakan personel IMF yang bertugas di Afghanistan sejak 2008, Wabel Abdallah, 60, ikut tewas dalam serangan tersebut. Abdallah , seorang warga Libanon yang bergabung dengan IMF pada tahun 1993.
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, juga mengutuk serangan yang menewaskan dua warga Inggris di restoran itu. Kementerian itu menyebut, pelaku serangan adalah teroris pengecut.
Sementara itu, Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. ”Ada serangan bunuh diri di sebuah hotel, di mana penyerbu menargetkan warga asing yang datang untuk makan malam,” katanya. ”Dalam serangan ini, bahan peledak yang digunakan sangat kuat yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan besar.”
(mas)