KPK Thailand selidiki dugaan korupsi Yingluck
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Anti - Korupsi Nasional (NACC) Thailand, mengatakan, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra sedang diselidiki terkait dugaan korupsi dana subsidi beras pemerintah.
Subsidi itu memungkinkan harga beras petani menjadi lebih tinggi dari pada harga di pasar. Namun, para kritikus menyebut, subsidi itu rawan dikorupsi. NACC atau KPK-nya Thailand sudah memeriksa salah satu menteri dan tengah menyelidiki para pejabat lain.
Penyelidikan terhadap Yingluck muncul, di tengah krisis politik, di mana kubu oposisi menghendaki Yingluck lengser. Para demonstran anti-pemerintah berkomitmen untuk menutup Bangkok sampai Yingluck benar-benar lengser.
Program dana subsidi pembelian beras diluncurkan tahun 2011. Program itu ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani dan membantu mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan. Namun, kebijakan itu membuat akumuluasi stok beras yang berlebihan, hingga pemerintah tidak bisa menjualnya.
Pihak NACC, tengah menyelidiki peran Yingluck dalam skema program dana subsidi beras. Dia diselidiki terkait kemungkinan lalai dalam menjalankan tugas.
”Mereka yang mengawasi skema itu, tahu ada kerugian, tapi tidak menghentikannya,” kata juru bicara NACC, Vicha Mahakhun, dalam konferensi pers, kemarin, seperti dikutip BBC. Yingluck sendiri posisinya dalam program itu adalah sebagai Kepala Komiter Beras Nasional.
Jika dalam penyelidikan NACC, Yingluck terbukti bersalah, karir politiknya akan tamat bersama para menterinya yang terkait.
Subsidi itu memungkinkan harga beras petani menjadi lebih tinggi dari pada harga di pasar. Namun, para kritikus menyebut, subsidi itu rawan dikorupsi. NACC atau KPK-nya Thailand sudah memeriksa salah satu menteri dan tengah menyelidiki para pejabat lain.
Penyelidikan terhadap Yingluck muncul, di tengah krisis politik, di mana kubu oposisi menghendaki Yingluck lengser. Para demonstran anti-pemerintah berkomitmen untuk menutup Bangkok sampai Yingluck benar-benar lengser.
Program dana subsidi pembelian beras diluncurkan tahun 2011. Program itu ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani dan membantu mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan. Namun, kebijakan itu membuat akumuluasi stok beras yang berlebihan, hingga pemerintah tidak bisa menjualnya.
Pihak NACC, tengah menyelidiki peran Yingluck dalam skema program dana subsidi beras. Dia diselidiki terkait kemungkinan lalai dalam menjalankan tugas.
”Mereka yang mengawasi skema itu, tahu ada kerugian, tapi tidak menghentikannya,” kata juru bicara NACC, Vicha Mahakhun, dalam konferensi pers, kemarin, seperti dikutip BBC. Yingluck sendiri posisinya dalam program itu adalah sebagai Kepala Komiter Beras Nasional.
Jika dalam penyelidikan NACC, Yingluck terbukti bersalah, karir politiknya akan tamat bersama para menterinya yang terkait.
(mas)