Korut bersumpah hentikan latihan perang AS & Korsel
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Korea Utara (Korut) telah memperingatkan kepada Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) untuk menghentikan latihan militer tahunan.Korut menyebut, latihan perang itu sebagai provokasi langsung terhadap Pyongyang.
Pada tahun 2013 lalu, Pyongyang mengatakan, pihaknya akan membalas terhadap setiap gerakan yang menunjukkan permusuhan, termasuk AS, Jepang dan Korsel. Ancaman itu merujuk pada penumpukan pasukan militer di Semenanjung Korea.
Dalam pernyataan terbarunya, yang dilansir Reuters, Kamis (16/1/2014), Pyongyang menegaskan, latihan militer tahunan AS dan Korsel adalah awal dari invasi.
”Kami bersumpah untuk menghentikan latihan militer AS dan Otoritas Korsel yang berbahaya, dan dapat memperkeruh situasi di Semenanjung Korea, serta mendorong hubungan Korut dan Korsel ke arah bencana,” bunyi pernyataan Pemerintah Korut yang dikutip kantor berita KCNA.
Upaya Korut untuk mempromosikan unifikasi Korea, telah memicu permusuhan Pyongyang dan Seoul pada bulan Sepetembar 2013 lalu. AS yang merupakan sekutu Korsel, langsung mengirim pesawat pembom ke Korsel untuk memperkuat militer Korsel.
Pada tahun 2013 lalu, Pyongyang mengatakan, pihaknya akan membalas terhadap setiap gerakan yang menunjukkan permusuhan, termasuk AS, Jepang dan Korsel. Ancaman itu merujuk pada penumpukan pasukan militer di Semenanjung Korea.
Dalam pernyataan terbarunya, yang dilansir Reuters, Kamis (16/1/2014), Pyongyang menegaskan, latihan militer tahunan AS dan Korsel adalah awal dari invasi.
”Kami bersumpah untuk menghentikan latihan militer AS dan Otoritas Korsel yang berbahaya, dan dapat memperkeruh situasi di Semenanjung Korea, serta mendorong hubungan Korut dan Korsel ke arah bencana,” bunyi pernyataan Pemerintah Korut yang dikutip kantor berita KCNA.
Upaya Korut untuk mempromosikan unifikasi Korea, telah memicu permusuhan Pyongyang dan Seoul pada bulan Sepetembar 2013 lalu. AS yang merupakan sekutu Korsel, langsung mengirim pesawat pembom ke Korsel untuk memperkuat militer Korsel.
(mas)