Tentara Israel hentikan konvoi PM Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Tentara Israel yang bertugas di sebuah pos pemeriksaan Israel, pada Selasa (14/1/2014), menghentikan konvoi Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, di sebuah jalan di luar kota Ramallah.
“Tentara Israel meminta surat-surat identifikasi perdana menteri dan stafnya, namun ia (Hamdallah) menolak untuk bekerja sama dengan mereka,” kata juru bicara Pemerintah Palestina, Ehab Bseiso, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa.
Menurut Bseiso, suasana di pos pemeriksaan itu menjadi tegang ketika pemukim Israel dan orang-orang dari desa-desa terdekat datang ke lokasi. Namun, konfrontasi bisa dihindari ketika konvoi diizinkan untuk melanjutkan perjalanan satu jam kemudian.
Bseiso mengecam tindakan militer Israel tersebut, yang ia digambarkan sebagai agresi Israel terhadap rakyat Palestina. “Itu merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan merupakan cerminan dari kebijakan Israel terhadap proses perdamaian,” tegasnya.
Bseiso menekankan, bahwa insiden itu telah direncanakan oleh Israel. Sebab, biasanya tidak ada pos pemeriksaan di lokasi tersebut. “Bala bantuan keamanan Israel tiba di lokasi dan butuh waktu lama sebelum konvoi diizinkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Ramallah,” lanjut Bseiso.
“Tentara Israel meminta surat-surat identifikasi perdana menteri dan stafnya, namun ia (Hamdallah) menolak untuk bekerja sama dengan mereka,” kata juru bicara Pemerintah Palestina, Ehab Bseiso, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa.
Menurut Bseiso, suasana di pos pemeriksaan itu menjadi tegang ketika pemukim Israel dan orang-orang dari desa-desa terdekat datang ke lokasi. Namun, konfrontasi bisa dihindari ketika konvoi diizinkan untuk melanjutkan perjalanan satu jam kemudian.
Bseiso mengecam tindakan militer Israel tersebut, yang ia digambarkan sebagai agresi Israel terhadap rakyat Palestina. “Itu merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan merupakan cerminan dari kebijakan Israel terhadap proses perdamaian,” tegasnya.
Bseiso menekankan, bahwa insiden itu telah direncanakan oleh Israel. Sebab, biasanya tidak ada pos pemeriksaan di lokasi tersebut. “Bala bantuan keamanan Israel tiba di lokasi dan butuh waktu lama sebelum konvoi diizinkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Ramallah,” lanjut Bseiso.
(esn)