Umat Muslim sedunia rayakan ulang tahun Nabi Muhammad
A
A
A
Sindonews.com – Umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi) sejak semalam hingga hari ini (14/1/2014). Di Timur Tengah dan Afrika, umat Muslim merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad dengan menyanyi, menabuh genderang dan mengenakan baju adat.
Di Suriah, negara yang dilanda perang sipil, seperti dikutip kantor berita SANA, Presiden Suriah, Bashar al-Assad, juga muncul di depan publik untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad. Dia bersama tokoh dan ulama berdoa di Masjid al-Hamd, Damaskus.
Kemudian di Pakistan, pemerintah mewajibkan pengibaran bendera nasional di semua bangunan publik untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Sedangkan pasukan militer, menembakkan pistol sebagai tanda hari kelahiran sang Nabi.
Namun, di Nigeria, ulama setempat mengatakan, perayaan ulang tahun Nabi Muhammad tidak wajib. Terlebih, mengarah pada hal-hal berbau komersial. ”Saya tidak pernah sekali merayakan ulang tahunnya, dan tidak mengarahkan pengikutnya (merayakan),” kata Sheikh Fadhilulah Hamzat, ulama di Sekolah Islam Nigeria, seperti dikutip IB Times.
Menurutnya, yang terpenting umat Muslim pengikut Nabi Muhammad menyerap ajarannya untuk menyebarkan cinta dan perdamaian.”Mereka harus hidup ke kehidupan mereka sesuai dengan ajaran Islam dan menyerap ajaran Nabi Muhammad sebagaimana dicontohkan oleh dia saat masih hidup,” katanya.
Sedangkan di Inggris, sekitar 3.500 umat berkumpul di masjid di Sutherland Street, Leicester, untuk berdoa dan mendengarkan ceramah. Salah satu Panitia , Mustafa Malik , mengatakan; ”Kami sangat senang, ada 3.500 saudara kami yang ambil bagian dalam prosesi ini (Maulid Nabi),” katanya.
”Kami sangat senang, ini berjalan sangat baik. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada polisi untuk membantu mengamankan dan menjamin keselamatan semua orang ini,” katanya, dilansir Leicester Mercury.
Di Suriah, negara yang dilanda perang sipil, seperti dikutip kantor berita SANA, Presiden Suriah, Bashar al-Assad, juga muncul di depan publik untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad. Dia bersama tokoh dan ulama berdoa di Masjid al-Hamd, Damaskus.
Kemudian di Pakistan, pemerintah mewajibkan pengibaran bendera nasional di semua bangunan publik untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Sedangkan pasukan militer, menembakkan pistol sebagai tanda hari kelahiran sang Nabi.
Namun, di Nigeria, ulama setempat mengatakan, perayaan ulang tahun Nabi Muhammad tidak wajib. Terlebih, mengarah pada hal-hal berbau komersial. ”Saya tidak pernah sekali merayakan ulang tahunnya, dan tidak mengarahkan pengikutnya (merayakan),” kata Sheikh Fadhilulah Hamzat, ulama di Sekolah Islam Nigeria, seperti dikutip IB Times.
Menurutnya, yang terpenting umat Muslim pengikut Nabi Muhammad menyerap ajarannya untuk menyebarkan cinta dan perdamaian.”Mereka harus hidup ke kehidupan mereka sesuai dengan ajaran Islam dan menyerap ajaran Nabi Muhammad sebagaimana dicontohkan oleh dia saat masih hidup,” katanya.
Sedangkan di Inggris, sekitar 3.500 umat berkumpul di masjid di Sutherland Street, Leicester, untuk berdoa dan mendengarkan ceramah. Salah satu Panitia , Mustafa Malik , mengatakan; ”Kami sangat senang, ada 3.500 saudara kami yang ambil bagian dalam prosesi ini (Maulid Nabi),” katanya.
”Kami sangat senang, ini berjalan sangat baik. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada polisi untuk membantu mengamankan dan menjamin keselamatan semua orang ini,” katanya, dilansir Leicester Mercury.
(mas)