AS tarik staf Kedubes di Sudan Selatan
A
A
A
Sindonews.com – Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Sudan Selatan diperintahkan untuk menarik keluar staf diplomatik dari negara itu, Jumat (3/1/2014).
"Departemen Luar Negeri memerintahkan penarikan lebih lanjut personel kedutaan AS dari Juba karena situasi keamanan yang memburuk," kata pernyataan Kedubes AS di Sudan Selatan, seperti dikutip dari Xinhua.
Selain staf diplomatik, Pemerintah AS juga menghimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Sudan Selatan. "Kami terus mendesak warga AS di Sudan Selatan untuk meninggalkan negara itu. Akan ada penerbangan evakuasi ke negara aman terdekat,” lanjut pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, pelayanan konsuler di kedutaan berakhir pada Sabtu (4/1/2014). Sebelumnya, AS telah beberapa kali melakukan evakuasi warganya dari Sudan Selatan. Salah satu operasi evakuasi sempat melukai empat tentara AS, karena serangan pemberontak.
"Warga sipil AS perlu untuk mengatur transportasi mereka sendiri ke bandara dan harus mempertimbangkan keamanan pribadi dalam melakukannya," tambah pernyataan itu.
Beberapa negara lain, termasuk Inggris dan negara-negara regional, seperti Ethiopia, Kenya, Uganda, dan Somalia juga telah mengevakuasi warga mereka.
"Departemen Luar Negeri memerintahkan penarikan lebih lanjut personel kedutaan AS dari Juba karena situasi keamanan yang memburuk," kata pernyataan Kedubes AS di Sudan Selatan, seperti dikutip dari Xinhua.
Selain staf diplomatik, Pemerintah AS juga menghimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Sudan Selatan. "Kami terus mendesak warga AS di Sudan Selatan untuk meninggalkan negara itu. Akan ada penerbangan evakuasi ke negara aman terdekat,” lanjut pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, pelayanan konsuler di kedutaan berakhir pada Sabtu (4/1/2014). Sebelumnya, AS telah beberapa kali melakukan evakuasi warganya dari Sudan Selatan. Salah satu operasi evakuasi sempat melukai empat tentara AS, karena serangan pemberontak.
"Warga sipil AS perlu untuk mengatur transportasi mereka sendiri ke bandara dan harus mempertimbangkan keamanan pribadi dalam melakukannya," tambah pernyataan itu.
Beberapa negara lain, termasuk Inggris dan negara-negara regional, seperti Ethiopia, Kenya, Uganda, dan Somalia juga telah mengevakuasi warga mereka.
(esn)