Putri Dubes Palestina sebut ayahnya tewas dibunuh
A
A
A
Sindonews.com – Rana al-Jamal, putri Duta Besar Palestina untuk Republik Ceko, yang meninggal di Praha setelah terjadi ledakan Rabu lalu, mengatakan, kematian ayahnya karena dibunuh. Bahan peledak itu sengaja untuk membunuh ayahnya, Jamal al-Jamal.
”Informasi tentang alat pengaman pintu untuk menjaga keamanan itu, tidak benar,” kata Rana, kepada Ma’an, Jumat (3/1/2014). ”Pengamanan telah digunakan setiap hari selama 30 tahun di markas kedutaan Palestina. Itu (alat) sudah tua , tidak modern , dan tidak berteknologi tinggi,” lanjut dia.
Dia menambahkan, ayahnya telah lama menggunakan pengaman pintu itu tanpa terjadi apa-apa sebelum ke Mesir dua bulan lalu. Alat pengaman itu juga digunakan karyawan lain di kedutaan.
”Ketika ayah saya kembali beberapa hari lalu ke Kedutaan Republik Ceko, alat pengaman dipindahkan oleh perusahaan yang di Ceko, ke rumahnya pada malam sebelum ledakan,” imbuh Rana.
Dia meyakini insiden ledakan itu bukanlah kecelakaan, tapi pembunuhan terhadap ayahnya. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al - Malki sebelumnya menjelaskan, bahwa insiden itu sebagai kecelakaan kerja.
”Alat pengaan sudah tua, dan jika dibuka dengan cara yang salah, bahan peledak yang melekat pada pintunya akan meledak , dan ini adalah yang terjadi,” kata al- Malki. Polisi di Praha sendiri meyakini, hal itu sebagai kecalakaan, bukan teror.
”Informasi tentang alat pengaman pintu untuk menjaga keamanan itu, tidak benar,” kata Rana, kepada Ma’an, Jumat (3/1/2014). ”Pengamanan telah digunakan setiap hari selama 30 tahun di markas kedutaan Palestina. Itu (alat) sudah tua , tidak modern , dan tidak berteknologi tinggi,” lanjut dia.
Dia menambahkan, ayahnya telah lama menggunakan pengaman pintu itu tanpa terjadi apa-apa sebelum ke Mesir dua bulan lalu. Alat pengaman itu juga digunakan karyawan lain di kedutaan.
”Ketika ayah saya kembali beberapa hari lalu ke Kedutaan Republik Ceko, alat pengaman dipindahkan oleh perusahaan yang di Ceko, ke rumahnya pada malam sebelum ledakan,” imbuh Rana.
Dia meyakini insiden ledakan itu bukanlah kecelakaan, tapi pembunuhan terhadap ayahnya. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al - Malki sebelumnya menjelaskan, bahwa insiden itu sebagai kecelakaan kerja.
”Alat pengaan sudah tua, dan jika dibuka dengan cara yang salah, bahan peledak yang melekat pada pintunya akan meledak , dan ini adalah yang terjadi,” kata al- Malki. Polisi di Praha sendiri meyakini, hal itu sebagai kecalakaan, bukan teror.
(mas)