Bekas mata-mata cantik Inggris dukung Snowden
A
A
A
Sindonews.com - Annie Machon, mantan mata-mata MI5, menggalang dana untuk mendukung whistleblower mata-mata dunia, seperti bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden.
“Penyandang Dana Keberanian untuk Melindungi Sumber Jurnalistik,” kata Machon, menamakan yayasan yang dia buat untuk mendukung para whistleblower.
Selain Snowden, yayasan yang dibuat Machon, seperti dikutip RT, kemarin (31/12/2013), juga untuk mendukung Chelsea Manning, tentara Amerika Serikat yang dihukum 35 tahun penjara setelah membocorkan dokumen rahasia AS ke WikiLeaks.
”Begitu banyak wartawan yang menulis banyak cerita, tapi apa yang terjadi pada pelapornya? Mereka meninggalkan nasib yang tidak pasti,” ujar Machon.”Jika Mereka tidak bisa bertahan, maka kita tidak akan memiliki orang-orang ini.”
”Ini penting, kami ingin mendorong whistleblower lain untuk maju,” lanjut Machon. ”Ini adalah proses yang sangat menakutkan. Kita harus menunjukkan itu kepada mereka, bahwa mereka tidak hanya dapat bertahan hidup, tapi juga bisa berkembang.”
Selama ini, WikiLeaks juga memberikan bantuan kepada para whistleblower. Salah satunya, Sarah Harrison, mantan aktivis WikiLeaks yang mendampingi Snowden, sejak dari Hong Kong hingga mendapatkan suaka di Rusia.
Machon adalah seorang mantan perwira intelijen MI5. Setelah meninggalkan badan keamanan Inggris itu pada tahun 1997, dia bersama dengan pasangannya David Shayle, hidup dalam pelarian selama bertahun-tahun dengan menjadi whistleblower, seperti halnya Snowden.
“Penyandang Dana Keberanian untuk Melindungi Sumber Jurnalistik,” kata Machon, menamakan yayasan yang dia buat untuk mendukung para whistleblower.
Selain Snowden, yayasan yang dibuat Machon, seperti dikutip RT, kemarin (31/12/2013), juga untuk mendukung Chelsea Manning, tentara Amerika Serikat yang dihukum 35 tahun penjara setelah membocorkan dokumen rahasia AS ke WikiLeaks.
”Begitu banyak wartawan yang menulis banyak cerita, tapi apa yang terjadi pada pelapornya? Mereka meninggalkan nasib yang tidak pasti,” ujar Machon.”Jika Mereka tidak bisa bertahan, maka kita tidak akan memiliki orang-orang ini.”
”Ini penting, kami ingin mendorong whistleblower lain untuk maju,” lanjut Machon. ”Ini adalah proses yang sangat menakutkan. Kita harus menunjukkan itu kepada mereka, bahwa mereka tidak hanya dapat bertahan hidup, tapi juga bisa berkembang.”
Selama ini, WikiLeaks juga memberikan bantuan kepada para whistleblower. Salah satunya, Sarah Harrison, mantan aktivis WikiLeaks yang mendampingi Snowden, sejak dari Hong Kong hingga mendapatkan suaka di Rusia.
Machon adalah seorang mantan perwira intelijen MI5. Setelah meninggalkan badan keamanan Inggris itu pada tahun 1997, dia bersama dengan pasangannya David Shayle, hidup dalam pelarian selama bertahun-tahun dengan menjadi whistleblower, seperti halnya Snowden.
(mas)