Belanda minta warganya tinggalkan Sudan Selatan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Belanda sedang mempersiapkan evakuasi warga Belanda yang berada di Sudan Selatan. Demikian dinyatakan Menteri Luar Negeri Belanda, Frans Timmermans, selama debat di parlemen, Rabu (19/12/2013).
Pernyataan itu dilontarkan Timmermans setelah meletusnya bentrokan di Sudan Selatan antara pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan mantan Wakil Presiden Riek Machar.
Menurut Timmermans, ketidakstabilan politik di negara itu meningkat dan situasi di Sudan Selatan memburuk. "Tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana hal itu akan berkembang," kata Timmermans, seperti dikutip dari Xihua.
Warga Belanda yang saat ini masih berada di Sudan Selatan, didesak untuk mempersiapkan keberangkatan dengan penerbangan komersial. Namun, Departemen Pertahanan Belanda juga akan membantu dengan langkah evakuasi.
Kedutaan Belanda di ibu kota Sudan Selatan, Juba, telah mencoba untuk menghubungi 154 warga Belanda yang terdaftar. Dari jumlah itu, 70 orang telah mengindikasikan bahwa mereka ingin meninggalkan Sudan Selatan.
Pernyataan itu dilontarkan Timmermans setelah meletusnya bentrokan di Sudan Selatan antara pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan mantan Wakil Presiden Riek Machar.
Menurut Timmermans, ketidakstabilan politik di negara itu meningkat dan situasi di Sudan Selatan memburuk. "Tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana hal itu akan berkembang," kata Timmermans, seperti dikutip dari Xihua.
Warga Belanda yang saat ini masih berada di Sudan Selatan, didesak untuk mempersiapkan keberangkatan dengan penerbangan komersial. Namun, Departemen Pertahanan Belanda juga akan membantu dengan langkah evakuasi.
Kedutaan Belanda di ibu kota Sudan Selatan, Juba, telah mencoba untuk menghubungi 154 warga Belanda yang terdaftar. Dari jumlah itu, 70 orang telah mengindikasikan bahwa mereka ingin meninggalkan Sudan Selatan.
(esn)