NSA ketar-ketir, 1,7 juta data Snowden belum bocor semua
A
A
A
Sindonews.com - National Security Agency (NSA) atawa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) ketar-ketir, karena 1,7 dokumen rahasia NSA yang diyakini telah diunduh Snowden, belum dibocorkan semua.
Kekhawatiran NSA sangat beralasan. Sebab, data penyadapan NSA yang dibocorkan bekas kontraktornya, Edward Joseph Snowden, 30, selama ini hanya sekian persen dari total data yang diunduh Snowden. Dari sekian persen bocoran itu saja, AS sudah jadi bulan-bulanan kemarahan para pemimpin negara akibat dugaan penyadapan NSA.
Merasa trauma dengan ulah Snowden, NSA kini merombak operasi, jaringan komputer, bahkan perekrutan kontraktor baru. Mereka tidak ingin ada Snowden-Snowden lain di kemudian hari yang merepotkan NSA.
Kendati telah dihujat banyak masyarakat internasional, pejabat NSA tetap membela diri operasi penyadapan global itu. Richard Ledgett, kepala gugus tugas yang mengurus masalah kebocoran data NSA, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/12/2013), mengatakan, misi NSA adalah pelacakan rencana teroris dan ancaman lainnya.
Sejak “insiden” Snowden, kata Ledgett, NSA tidak bisa sembarangan merekrut kontraktor baru. ”(Pilih) yang muda, ahli bahasa dan komputer yang belum dipengaruhi masalah Snowden. Bahkan moralnya belum tercemar urusan internal,” ujarnya.
Sementara itu, Gedung Putiah memutuskan, NSA akan mempertahankan praktik kepemimpinan tunggal untuk NSA dan cyber AS.
Kekhawatiran NSA sangat beralasan. Sebab, data penyadapan NSA yang dibocorkan bekas kontraktornya, Edward Joseph Snowden, 30, selama ini hanya sekian persen dari total data yang diunduh Snowden. Dari sekian persen bocoran itu saja, AS sudah jadi bulan-bulanan kemarahan para pemimpin negara akibat dugaan penyadapan NSA.
Merasa trauma dengan ulah Snowden, NSA kini merombak operasi, jaringan komputer, bahkan perekrutan kontraktor baru. Mereka tidak ingin ada Snowden-Snowden lain di kemudian hari yang merepotkan NSA.
Kendati telah dihujat banyak masyarakat internasional, pejabat NSA tetap membela diri operasi penyadapan global itu. Richard Ledgett, kepala gugus tugas yang mengurus masalah kebocoran data NSA, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/12/2013), mengatakan, misi NSA adalah pelacakan rencana teroris dan ancaman lainnya.
Sejak “insiden” Snowden, kata Ledgett, NSA tidak bisa sembarangan merekrut kontraktor baru. ”(Pilih) yang muda, ahli bahasa dan komputer yang belum dipengaruhi masalah Snowden. Bahkan moralnya belum tercemar urusan internal,” ujarnya.
Sementara itu, Gedung Putiah memutuskan, NSA akan mempertahankan praktik kepemimpinan tunggal untuk NSA dan cyber AS.
(mas)