Senat AS putuskan tak jatuhkan sanksi baru pada Iran
A
A
A
Sindonews.com - Senat Amerika Serikat telah memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Keputusan itu menyusul sikap Obama yang membela kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara kekuatan dunia (P5+1).
”Presiden dan Menteri Luar Negeri John Kerry telah membuat keputusan yang kuat, di mana kongres memberikan jeda untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Jadi, saya cenderung untuk mendukung permintaan mereka dan menunda (penjatuhan sanksi baru) untuk saat ini,” kata Ketua Komite Perbankan Senat AS, Tim Johnson, kemarin, seperti dikutip Xinhua, Rabu (11/12/2013).
Kelompok P5 +1, yakni, AS, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman, bersama Iran telah mencapai kesepakatan pertama dalam negosiasi nuklir Teheran akhir November 2013 lalu. Di mana, Iran harus mengekang program nuklirnya, dengan kompensasi sejumlah sanksi atau embargo ekonomi diringankan.
Keputusan Senat untuk menunda sanksi baru terhadap Iran, juga mempertimbangkan strategi yang akan dilakukan Kerry untuk negosiasi putaran kedua program nuklir Iran.
Pada sidang kongres Selasa kemarin, Kerry membela kesepakatan nuklir Iran, dengan alasan kekuatan AS jauh lebih kuat ketimbang Iran. ”Keamanan nasional AS lebih kuat di bawah kesepakatan pertama,” ujar Kerry.
Dia mendesak anggota parlemen untuk menunda pemberian sanksi baru terhadap Iran dan memberikan lebih banyak waktu dan ruang untuk negosiator dalam menjalankan tugasnya.
”Presiden dan Menteri Luar Negeri John Kerry telah membuat keputusan yang kuat, di mana kongres memberikan jeda untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Jadi, saya cenderung untuk mendukung permintaan mereka dan menunda (penjatuhan sanksi baru) untuk saat ini,” kata Ketua Komite Perbankan Senat AS, Tim Johnson, kemarin, seperti dikutip Xinhua, Rabu (11/12/2013).
Kelompok P5 +1, yakni, AS, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman, bersama Iran telah mencapai kesepakatan pertama dalam negosiasi nuklir Teheran akhir November 2013 lalu. Di mana, Iran harus mengekang program nuklirnya, dengan kompensasi sejumlah sanksi atau embargo ekonomi diringankan.
Keputusan Senat untuk menunda sanksi baru terhadap Iran, juga mempertimbangkan strategi yang akan dilakukan Kerry untuk negosiasi putaran kedua program nuklir Iran.
Pada sidang kongres Selasa kemarin, Kerry membela kesepakatan nuklir Iran, dengan alasan kekuatan AS jauh lebih kuat ketimbang Iran. ”Keamanan nasional AS lebih kuat di bawah kesepakatan pertama,” ujar Kerry.
Dia mendesak anggota parlemen untuk menunda pemberian sanksi baru terhadap Iran dan memberikan lebih banyak waktu dan ruang untuk negosiator dalam menjalankan tugasnya.
(mas)