Iran dituntut atas pembantaian rakyat Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok Koalisi Oposisi Nasional Suriah menyatakan siap menghadiri Konferensi Jenewa II yang berhadapan dengan kubu rezim Bashar al-Assad. Namun, kelompok itu mengkritik keras niat Iran yang akan ambil bagian dalam konferensi.
Alasannya, Iran dianggap terlibat dalam pembantaian rakyat Suriah selama perang sipil berlangsung lebih dari 2,5 tahun ini. Mereka menuntut Iran bertanggung jawab atas peran mereka ikut membantai rakyat Suriah. "Kami sekarang siap untuk pergi ke Jenewa,” kata Ahmad Jarba, presiden Koalisi Oposisi Nasional Suriah, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya oposisi siap untuk hadir dalam Konferensi Jenewa II, dengan keyakinan Assad tidak akan memiliki peran lagi atas Suriah. Dia tetap menghendaki Presiden Assad lengser dari kekuasannya.
Jarba juga menolak intervensi Iran dalam perundingan di Jenewa yang dijadwalkan PBB digelar 22 Januari 2014 mendatang. ”Iran bertanggung jawab atas peran mereka dalam pembunuhan rakyat di Suriah," ujar Jarba.
"(Mereka) membunuh ribuan rakyat Suriah dengan pasukan Pengawal Revolusi dan tentara bayaran dari Hizbullah, yang telah dianggap sebagai kelompok teroris,” kata Jarba.
”Jika Iran serius menyelesaikan krisis Suriah, mereka harus terlebih dahulu menarik pasukan Garda Revolusi dan tentara bayaran Hizbullah,” imbuh Jarba.
Alasannya, Iran dianggap terlibat dalam pembantaian rakyat Suriah selama perang sipil berlangsung lebih dari 2,5 tahun ini. Mereka menuntut Iran bertanggung jawab atas peran mereka ikut membantai rakyat Suriah. "Kami sekarang siap untuk pergi ke Jenewa,” kata Ahmad Jarba, presiden Koalisi Oposisi Nasional Suriah, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya oposisi siap untuk hadir dalam Konferensi Jenewa II, dengan keyakinan Assad tidak akan memiliki peran lagi atas Suriah. Dia tetap menghendaki Presiden Assad lengser dari kekuasannya.
Jarba juga menolak intervensi Iran dalam perundingan di Jenewa yang dijadwalkan PBB digelar 22 Januari 2014 mendatang. ”Iran bertanggung jawab atas peran mereka dalam pembunuhan rakyat di Suriah," ujar Jarba.
"(Mereka) membunuh ribuan rakyat Suriah dengan pasukan Pengawal Revolusi dan tentara bayaran dari Hizbullah, yang telah dianggap sebagai kelompok teroris,” kata Jarba.
”Jika Iran serius menyelesaikan krisis Suriah, mereka harus terlebih dahulu menarik pasukan Garda Revolusi dan tentara bayaran Hizbullah,” imbuh Jarba.
(mas)