Tuduh miliki rokok, pria Saudi ceraikan istri
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pria di Arab Saudi nekat menceraikan istri yang baru dinikahi tiga bulan. Musbabnya, pria itu menemukan rokok di tas sang istri.
Upaya merujukkan pasangan asal selatan Kota Jizan, Arab Saudi yang namanya dirahasiakan itu telah diupayakan. Namun tetap gagal, karena pria itu meyakini pasangannya menyimpan rokok.
Temuan rokok di tas wanita itu telah membuat pasangannya marah, dan langsung mengajukan gugatan cerai. Wanita itu bersikeras dengan pendapatnya, bahwa rokok itu bukan miliknya, dan dia berusaha mengubah pikiran suaminya, bahwa dia tidak merokok. Namun usaha wanita itu tetap sia-sia.
Tak hanya itu, kerabat dari kedua belah pihak juga telah campur tangan untuk mengubah situasi. Namun, setiap upaya rekonsiliasi sejauh ini gagal, karena pria tersebut bersikeras dengan pendapatnya, bahwa rokok itu milik istrinya.
Di Saudi, wanita merokok memang tidak lumrah. Namun, sebuah data resmi menyebut, sebanyak 600 ribu wanita di sana merokok. Jumlah itu, sepersepuluh dari populasi perokok di Arab Saudi yang jumlah totalnya diperkirakan mencapai 6 juta jiwa. Jumlah itu, termasuk sekitar 800 ribu remaja yang didominasi mahasiswa dan pelajar SMA.
Masalah perceraian gara-gara rokok sejatinya bukan yang pertama terjadi di negara itu. Tahun lalu, seorang hakim di Saudi memutuskan bahwa wanita yang menderita akibat terkena dampak asap rokok dari suaminya berhak mengajukan gugatan cerai. Bahkan, pada Oktober 2012, hakim di Saudi menyebut kasus perceraian karena masalah rokok sebagai tren baru di negara itu.
”Orang tua sekarang bisa kehilangan kasus hak asuh jika ia terbukti menjadi perokok,” kata seorang pejabat hukum kemarin, seperti dikutip Gulf News. ”Berdasarkan tren yang sedang berkembang, kasus merokok sekarang sedang diperlakukan seperti halnya minum (alkohol),” lanjut pejabat itu.
Upaya merujukkan pasangan asal selatan Kota Jizan, Arab Saudi yang namanya dirahasiakan itu telah diupayakan. Namun tetap gagal, karena pria itu meyakini pasangannya menyimpan rokok.
Temuan rokok di tas wanita itu telah membuat pasangannya marah, dan langsung mengajukan gugatan cerai. Wanita itu bersikeras dengan pendapatnya, bahwa rokok itu bukan miliknya, dan dia berusaha mengubah pikiran suaminya, bahwa dia tidak merokok. Namun usaha wanita itu tetap sia-sia.
Tak hanya itu, kerabat dari kedua belah pihak juga telah campur tangan untuk mengubah situasi. Namun, setiap upaya rekonsiliasi sejauh ini gagal, karena pria tersebut bersikeras dengan pendapatnya, bahwa rokok itu milik istrinya.
Di Saudi, wanita merokok memang tidak lumrah. Namun, sebuah data resmi menyebut, sebanyak 600 ribu wanita di sana merokok. Jumlah itu, sepersepuluh dari populasi perokok di Arab Saudi yang jumlah totalnya diperkirakan mencapai 6 juta jiwa. Jumlah itu, termasuk sekitar 800 ribu remaja yang didominasi mahasiswa dan pelajar SMA.
Masalah perceraian gara-gara rokok sejatinya bukan yang pertama terjadi di negara itu. Tahun lalu, seorang hakim di Saudi memutuskan bahwa wanita yang menderita akibat terkena dampak asap rokok dari suaminya berhak mengajukan gugatan cerai. Bahkan, pada Oktober 2012, hakim di Saudi menyebut kasus perceraian karena masalah rokok sebagai tren baru di negara itu.
”Orang tua sekarang bisa kehilangan kasus hak asuh jika ia terbukti menjadi perokok,” kata seorang pejabat hukum kemarin, seperti dikutip Gulf News. ”Berdasarkan tren yang sedang berkembang, kasus merokok sekarang sedang diperlakukan seperti halnya minum (alkohol),” lanjut pejabat itu.
(mas)