Sekjen PBB: Konferensi Jenewa II digelar 22 Januari
A
A
A
Sindonews.com – Konferensi perdamaian internasional yang bertujuan mengakhiri perang sipil di Suriah akan diselenggarakan pada 22 Januari 2014. Konferensi yang diberi nama Jenewa II ini akan menjadi pembicaraan tatap muka pertama antara rezim Suriah dengan kaum pemberontak. Demikian dinyatakan PBB, Senin (25/11/2013).
PBB berharap untuk transisi damai di Suriah, membangun kesepakatan antara kekuatan dunia yang telah dicapai tahun lalu di Jenewa. "Kami memiliki tujuan yang jelas," kata Sekjen PBB, Ban Ki–moon, kepada wartawan di New York, seperti dikutip dari Reuters.
“Itu (konferensi) adalah implementasi penuh dari Komunike Jenewa, 30 Juni 2012. Termasuk pembentukan transisi yang mengatur badan-badan dengan kekuasaan eksekutif penuh, termasuk militer dan badan keamanan,” lanjutnya.
Ki-moon tidak menjelaskan soal pihak mana saja yang telah diundang untuk pembicaraan dan tidak melakukan tanya jawab dengan wartawan. Selama ini, rencana partisipasi Iran yang merupakan sekutu rezim Suriah, telah menjadi batu sandungan untuk terlaksananya Konferensi Jenewa II. Amerika Serikat menentang keterlibatan Iran dalam konferensi ini, sementara Rusia mendukungnya.
PBB berharap untuk transisi damai di Suriah, membangun kesepakatan antara kekuatan dunia yang telah dicapai tahun lalu di Jenewa. "Kami memiliki tujuan yang jelas," kata Sekjen PBB, Ban Ki–moon, kepada wartawan di New York, seperti dikutip dari Reuters.
“Itu (konferensi) adalah implementasi penuh dari Komunike Jenewa, 30 Juni 2012. Termasuk pembentukan transisi yang mengatur badan-badan dengan kekuasaan eksekutif penuh, termasuk militer dan badan keamanan,” lanjutnya.
Ki-moon tidak menjelaskan soal pihak mana saja yang telah diundang untuk pembicaraan dan tidak melakukan tanya jawab dengan wartawan. Selama ini, rencana partisipasi Iran yang merupakan sekutu rezim Suriah, telah menjadi batu sandungan untuk terlaksananya Konferensi Jenewa II. Amerika Serikat menentang keterlibatan Iran dalam konferensi ini, sementara Rusia mendukungnya.
(esn)