SBY disadap, hacker Anonymous serang situs-situs Australia

Kamis, 21 November 2013 - 11:57 WIB
SBY disadap, hacker...
SBY disadap, hacker Anonymous serang situs-situs Australia
A A A
Sindonews.com - Website bank sentral dan website polisi Federal Australia (AFP) diretas para hacker internasional yang tergabung dalam kelompok Anonymous, kemarin sore. Serangan ke situs-situs Australia itu, menyusul laporan penyadapan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Ada semacam upaya (serangan) di website kami, dan kami menyelidiki masalah ini,” kata juru bicara AFP, dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Kamis (21/11/2013). ”Website kami telah kembali normal dan usaha itu tidak mempengaruhi sistem internal kami.”

Sementara itu, Reserve Bank of Australia (RBA) menegaskan situsnya aman dari serangan hacker. ”Serangan yang menyebabkan (apa-apa), tidak ada pemadaman, tapi hanya penundaan untuk beberapa pengguna website,” bunyi pernyataan RBA.

Serangan hacker Anonymous itu merupakan serangan yang kedua kali. Pada awal November 2013 ini, kelompok hacker Anonymous Indonesia telah menyerang lebih dari 100 website di Australia. Setiap website yang diserang dibubuhi pesan; ”Stop spying on Indonesia! (Berhenti memata-matai Indonesia!)”.

Rata-rata situs yang diserang adalah situs milik usaha-usaha kecil di seluruh Australia. Salah satu situs yang diserang, adalah situs psikolog terkenal di Brisbane, Paula Barrett. ”Katakan kepada pemerintah Anda, untuk menghentikan semua bentuk (spionase) ke Indonesia atau kita akan membuat jaringan internet Anda hancur,” bunyi pesan Anonymous Indonesia itu.

Serangan itu menyusul laporan yang bersumber dari bocoran whistleblower NSA, Edward Joseph Snowden, bahwa, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, digunakan untuk melakukan spionase global. Belum reda soal terbongkarnya alat penyadapan itu, bocoran Snowden kembali muncul. Isinya, ponsel SBY dan sembilan tokoh pejabat dan menteri pada 2009 disadap intelijen Australia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2898 seconds (0.1#10.140)