China utus Wamenlu hadiri perundingan nuklir Iran
A
A
A
Sindonews.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengatakan, Pemerintah China mengutus wakil Menteri Luar Negeri China, Li Baodong untuk menghadiri perundingan nuklir Iran di Jenewa yang akan diselenggarakan, Rabu (20/11/2013) mendatang.
"China berharap semua pihak yang terlibat dalam perundiangan tersebut akan menciptakan kondisi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara komperhensif dalam jangka panjang dan tepat," ungkap Lei seperti dilansir Xinhua.
"Sejauh ini pembicaraan nuklir Iran cenderung positif dan kelompok besat telah menunjukan kemauan politik untuk menyelesaikan masalah ini," terang Lei. Dia menambahkan, Pemerintah China berharap semua pihal dapat mengakomodasi kepentingan masing-masing dan memperluas konsensus dalam sebuah upaya untuk membuat kemajuan dan menstabilkan situasi.
"Seperti biasa, China berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan perundingan damail, serta akan terus memainkan peran yang konstruktif untuk mendorong agar kemajuan perundingan hingga mencapai hasil yang ideal," imbuh Lei.
Iran dan P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman) akan memulai babak baru pembicaraan nuklir Iran di Jenewa pada Rabu (20/11/2013) besok.
Pertemuan tersebut kembali digelar setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan dalam perundingan di awal bulan ini.
Negara barat, Amerika Serikat dan sekutu menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara Iran membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai.
Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan fatwa bahwa pengembangan nuklir untuk keperluan pembuatan senjata pemusnah masal adalah haram. Sebelumnya pada 22 Februari 2012 lalu, Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir.
"China berharap semua pihak yang terlibat dalam perundiangan tersebut akan menciptakan kondisi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara komperhensif dalam jangka panjang dan tepat," ungkap Lei seperti dilansir Xinhua.
"Sejauh ini pembicaraan nuklir Iran cenderung positif dan kelompok besat telah menunjukan kemauan politik untuk menyelesaikan masalah ini," terang Lei. Dia menambahkan, Pemerintah China berharap semua pihal dapat mengakomodasi kepentingan masing-masing dan memperluas konsensus dalam sebuah upaya untuk membuat kemajuan dan menstabilkan situasi.
"Seperti biasa, China berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan perundingan damail, serta akan terus memainkan peran yang konstruktif untuk mendorong agar kemajuan perundingan hingga mencapai hasil yang ideal," imbuh Lei.
Iran dan P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman) akan memulai babak baru pembicaraan nuklir Iran di Jenewa pada Rabu (20/11/2013) besok.
Pertemuan tersebut kembali digelar setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan dalam perundingan di awal bulan ini.
Negara barat, Amerika Serikat dan sekutu menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara Iran membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai.
Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan fatwa bahwa pengembangan nuklir untuk keperluan pembuatan senjata pemusnah masal adalah haram. Sebelumnya pada 22 Februari 2012 lalu, Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir.
(esn)