Turki & Azerbaijan pererat hubungan bilateral
A
A
A
Sindonews.com – Turki dan Azerbaijan pada Rabu (13/11/2013), menandatangani tujuh perjanjian kerja sama dalam perdagangan, teknologi, transportasi, dan sektor ilmu pengetahuan. Perjanjian ini diteken selama kunjungan resmi Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev ke Turki.
"Kami mengambil langkah-langkah dalam bidang energi yang memiliki kepentingan strategis," kata Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan pada konferensi pers bersama dengan Aliyev di ibukota Turki, Ankara.
Erdogan menyebutkan proyek-proyek besar yang sedang berlangsung antara kedua negara, termasuk proyek Trans-Anatolia Pipeline (TANAP), yang diatur untuk mengirim gas alam Azerbaijan ke Turki. Pembangunan proyek TANAP diharapkan dimulai pada 2014 dan akan dioperasikan pada 2018 dengan kapasitas 16 miliar kubik.
Sementara Aliyev mengatakan, pelaksanaan proyek TANAP akan mengubah rute energi Eropa, menekankan ketajaman untuk meningkatkan hubungan dengan Turki, baik secara politik maupun ekonomi.
“Turki dan Azerbaijan akan mengambil langkah-langkah untuk mengangkat persyaratan visa bagi pengusaha, mahasiswa, dan akademisi dari kedua negara,” jelas Aliyev, seperti dikutip dari Xinhua.
"Kami mengambil langkah-langkah dalam bidang energi yang memiliki kepentingan strategis," kata Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan pada konferensi pers bersama dengan Aliyev di ibukota Turki, Ankara.
Erdogan menyebutkan proyek-proyek besar yang sedang berlangsung antara kedua negara, termasuk proyek Trans-Anatolia Pipeline (TANAP), yang diatur untuk mengirim gas alam Azerbaijan ke Turki. Pembangunan proyek TANAP diharapkan dimulai pada 2014 dan akan dioperasikan pada 2018 dengan kapasitas 16 miliar kubik.
Sementara Aliyev mengatakan, pelaksanaan proyek TANAP akan mengubah rute energi Eropa, menekankan ketajaman untuk meningkatkan hubungan dengan Turki, baik secara politik maupun ekonomi.
“Turki dan Azerbaijan akan mengambil langkah-langkah untuk mengangkat persyaratan visa bagi pengusaha, mahasiswa, dan akademisi dari kedua negara,” jelas Aliyev, seperti dikutip dari Xinhua.
(esn)