Sebut korban nikmati perkosaan, pejabat India dikecam
A
A
A
Sindonews.com – Direktur Biro Investigasi Pusat India, Ranjit Sinha, mengeluarkan komentar yang memicu keramahan publik. Dia menyatakan, korban perkosaan menerima dan menikmati apa yang menimpanya.
”Sangat mudah untuk mengatakan, Anda tidak memiliki lembaga penegak hukum. Hal ini seperti halnya bahwa jika Anda tidak bisa menghentikan perkosaan, Anda menikmatinya,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Rabu (13/11/2013).
Dia kemudian segera berusaha untuk mengklarifikasi pernyataan itu. Tapi, komentarnya telah membuat keadaan menjadi lebih buruk.
Akibat komentarnya itu, muncul protes di media sosial. Para kelompok yang menyuarakan hak-hak perempuan telah mengecam pernyataan Sinha.
Politikus India, Brinda Karat mengatakan kepada The Hindu, bahwa pernyataan Sinha itu sebagai penghinaan. ”Itu memuakkan, bahwa seorang pria, yang bertanggung jawab atas beberapa penyelidikan pemerkosaan, harus menggunakan analogi seperti itu. Dia harus dituntut karena merendahkan (martabat) wanita dan menghina,” kata Karat.
CBI berupaya meluruskan konteks pernyataan direkturnya itu. ”Konteks pernyataan direktur adalah penting. Intinya direktur menyatakan, jika hukum tidak bisa ditegakkan, itu tidak berarti mereka tidak boleh ada sama sekali,” bunyi pernyataan CBI.
Sinha kemudian mengatakan kepada Hindustan Times, bahwa konteks pernyataan itu sebenarnya untuk mengungkapkan betapa sulitnya untuk menegakkan larangan taruhan. ”Lotere sudah legal. Jadi aku berkata taruhan dapat disahkan, dapat dikenakan pajak. Untuk membuat titik ini, saya hanya menggunakan pepatah,” katanya.
”Sangat mudah untuk mengatakan, Anda tidak memiliki lembaga penegak hukum. Hal ini seperti halnya bahwa jika Anda tidak bisa menghentikan perkosaan, Anda menikmatinya,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Rabu (13/11/2013).
Dia kemudian segera berusaha untuk mengklarifikasi pernyataan itu. Tapi, komentarnya telah membuat keadaan menjadi lebih buruk.
Akibat komentarnya itu, muncul protes di media sosial. Para kelompok yang menyuarakan hak-hak perempuan telah mengecam pernyataan Sinha.
Politikus India, Brinda Karat mengatakan kepada The Hindu, bahwa pernyataan Sinha itu sebagai penghinaan. ”Itu memuakkan, bahwa seorang pria, yang bertanggung jawab atas beberapa penyelidikan pemerkosaan, harus menggunakan analogi seperti itu. Dia harus dituntut karena merendahkan (martabat) wanita dan menghina,” kata Karat.
CBI berupaya meluruskan konteks pernyataan direkturnya itu. ”Konteks pernyataan direktur adalah penting. Intinya direktur menyatakan, jika hukum tidak bisa ditegakkan, itu tidak berarti mereka tidak boleh ada sama sekali,” bunyi pernyataan CBI.
Sinha kemudian mengatakan kepada Hindustan Times, bahwa konteks pernyataan itu sebenarnya untuk mengungkapkan betapa sulitnya untuk menegakkan larangan taruhan. ”Lotere sudah legal. Jadi aku berkata taruhan dapat disahkan, dapat dikenakan pajak. Untuk membuat titik ini, saya hanya menggunakan pepatah,” katanya.
(mas)