Iran: Konflik Sunni & Syiah ancaman terburuk di dunia
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Iran menyatakan, konflik sektarian antara kaum Sunni dan kaum Syiah telah menjadi ancaman yang terburuk untuk keamanan dunia. Iran menuduh beberapa pihak sengaja memprovokasi konflik sektarian demi kepentingan politik.
Komentara itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif Mr Zarif. Dilansir BBC, Senin (11/11/2013), Zarif menyerukan semua pihak untuk bekerja sama, menentang konflik sektarian. ”Beberapa orang telah mengipasi api permusuhan (sektarian) untuk kepentingan politik yang picik,” ucap Zarif.
Suriah, Irak dan Pakistan, merupakan negara-negara yang saat ini bergulat dengan gelombang kekerasan sektarian. ”Konflik antara Sunni dan Syiah adalah ancaman keamanan yang paling serius tidak hanya untuk daerah, tetapi untuk dunia pada umumnya,” ujar Zarif.
”Saya pikir kita perlu untuk memahami bahwa perpecahan sektarian di dunia Islam adalah ancaman bagi kita semua,” lanjut dia. Konflik sektarian sudah ribuan tahun muncul di Timur Tengah. Kemudian invasi Amerika Serikat terhadap Irak tahun 2003, telah membuat konflik itu semakin parah sampai saat ini.
Sudah ribuan warga sipil di Irak terbunuh di Irak akibat gelombang kekerasan sektarian. Konflik itu, kini meluas ke Suriah dengan menunggangi konflik politik di Pemerintahan Bashar al-Assad.
Zarif melanjutkan, semua pihak harus melupakan perbedaan mereka di Suriah, untuk menghentikan konflik sektarian. ”Saya pikir kita semua terlepas dari perbedaan-perbedaan kita di Suriah, kita perlu bekerja sama pada masalah sektarian,” ujarnya.
Zarif lantas menuduh negara-negara di Arab yang didominasi kaum Sunni, telah memprovokasi konflik sektarian itu. Sebaliknya, Arab Saudi yang merupakan negara dengan dominasi kaum Sunni menuduh balik Iran sebagai biang provokator konflik sektarian.
Komentara itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif Mr Zarif. Dilansir BBC, Senin (11/11/2013), Zarif menyerukan semua pihak untuk bekerja sama, menentang konflik sektarian. ”Beberapa orang telah mengipasi api permusuhan (sektarian) untuk kepentingan politik yang picik,” ucap Zarif.
Suriah, Irak dan Pakistan, merupakan negara-negara yang saat ini bergulat dengan gelombang kekerasan sektarian. ”Konflik antara Sunni dan Syiah adalah ancaman keamanan yang paling serius tidak hanya untuk daerah, tetapi untuk dunia pada umumnya,” ujar Zarif.
”Saya pikir kita perlu untuk memahami bahwa perpecahan sektarian di dunia Islam adalah ancaman bagi kita semua,” lanjut dia. Konflik sektarian sudah ribuan tahun muncul di Timur Tengah. Kemudian invasi Amerika Serikat terhadap Irak tahun 2003, telah membuat konflik itu semakin parah sampai saat ini.
Sudah ribuan warga sipil di Irak terbunuh di Irak akibat gelombang kekerasan sektarian. Konflik itu, kini meluas ke Suriah dengan menunggangi konflik politik di Pemerintahan Bashar al-Assad.
Zarif melanjutkan, semua pihak harus melupakan perbedaan mereka di Suriah, untuk menghentikan konflik sektarian. ”Saya pikir kita semua terlepas dari perbedaan-perbedaan kita di Suriah, kita perlu bekerja sama pada masalah sektarian,” ujarnya.
Zarif lantas menuduh negara-negara di Arab yang didominasi kaum Sunni, telah memprovokasi konflik sektarian itu. Sebaliknya, Arab Saudi yang merupakan negara dengan dominasi kaum Sunni menuduh balik Iran sebagai biang provokator konflik sektarian.
(mas)