Stop bayar iuran, AS & Israel hilang hak suara di UNESCO
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi PBB yang menangani masalah Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Israel telah kehilangan hak pilihnya di UNESCO karena tidak pernah lagi membayar iuran sejak November 2011 lalu.
UNESCO mengatakan, keputusan AS dan Israel untuk berhenti membayar iuran merupakan bentuk protes terhadap keputusan UNESCO yang telah menerima Palestina sebagai anggota ke195.
Menurut aturan yang berlaku di UNESCO, AS dan Israel secara otomatis kehilangan hak pilihnya setelah mereka gagal memenuhi tenggat waktu penting yang telah diberikan untuk kembali melanjutkan pendanaan atau menyampaikan penjelasan karena telah menunggak pembayaran iuran kepada UNESCO yang jatuh pada Jumat kemarin.
Komisi APX UNESCO mengusulkan untuk menangguhkan hak suara dari ASdan Israel seperti tiga anggota lain yang tidak melakukan pembayaran lainnya. Keputusan tersebut telah disahkan dalam sidang pleno ke-37 Konferensi Umum UNESCO.
Menurut catatan, total iuran yang dibeikan AS kepada UNESCO mencapai 22 persen dari anggaran UNESCO. Dampak pemotongan ini membuat organisasi tersebut kehilangan USD 220 juta dolar selama tiga tahun, sejak tahun 2011 hingga saat ini .
UNESCO mengatakan, keputusan AS dan Israel untuk berhenti membayar iuran merupakan bentuk protes terhadap keputusan UNESCO yang telah menerima Palestina sebagai anggota ke195.
Menurut aturan yang berlaku di UNESCO, AS dan Israel secara otomatis kehilangan hak pilihnya setelah mereka gagal memenuhi tenggat waktu penting yang telah diberikan untuk kembali melanjutkan pendanaan atau menyampaikan penjelasan karena telah menunggak pembayaran iuran kepada UNESCO yang jatuh pada Jumat kemarin.
Komisi APX UNESCO mengusulkan untuk menangguhkan hak suara dari ASdan Israel seperti tiga anggota lain yang tidak melakukan pembayaran lainnya. Keputusan tersebut telah disahkan dalam sidang pleno ke-37 Konferensi Umum UNESCO.
Menurut catatan, total iuran yang dibeikan AS kepada UNESCO mencapai 22 persen dari anggaran UNESCO. Dampak pemotongan ini membuat organisasi tersebut kehilangan USD 220 juta dolar selama tiga tahun, sejak tahun 2011 hingga saat ini .
(esn)