Kerry: Pemukiman Israel tidak sah
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mengatakan pada Rabu (6/11/2013), bahwa Washington menganggap pembangunan permukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki sebagai tindakan "tidak sah”.
"Saya ingin menekankan, bahwa posisi AS adalah, kami mempertimbangkan dan selalu menganggap sebagai pemukiman tidak sah," kata Kerry kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem, Tepi Barat.
Kerry menambahkan, bahwa Abbas menunjukkan sikap, kalau ia siap untuk membuat konsesi dan menerima kompromi untuk mencapai solusi yang adil dan damai. Kehadiran Kerry di kawasan Timur Tengah adalah untuk mendorong perundingan damai antara Israel dan Palestina.
Sebelum pertemuannya dengan Abbas, puluhan warga Palestina berdemonstrasi di luar kantor Presiden Palestina dan menolak kunjungan Kerry. Para demonstran mengangkat spanduk dalam bahasa Arab dan Inggris, yang menyatakan bahwa permukiman yahudi telah "membunuh solusi dua-negara”.
Sementara itu di Jaur Gaza, salah satu faksi terbesar di Palestina, Hamas, juga mengkritik kunjungan Kerry. Hamas menyatakan, bahwa Kerry tidak diinginkan di wilayah Palestina.
"Kerry harus tahu, bahwa negosiasi saat ini tidak mengungkapkan keinginan masyarakat Palestina dan bahwa Mahmoud Abbas adalah tidak sah untuk mengadakan negosiasi atau untuk mencapai hasil apapun," kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua.
"Saya ingin menekankan, bahwa posisi AS adalah, kami mempertimbangkan dan selalu menganggap sebagai pemukiman tidak sah," kata Kerry kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem, Tepi Barat.
Kerry menambahkan, bahwa Abbas menunjukkan sikap, kalau ia siap untuk membuat konsesi dan menerima kompromi untuk mencapai solusi yang adil dan damai. Kehadiran Kerry di kawasan Timur Tengah adalah untuk mendorong perundingan damai antara Israel dan Palestina.
Sebelum pertemuannya dengan Abbas, puluhan warga Palestina berdemonstrasi di luar kantor Presiden Palestina dan menolak kunjungan Kerry. Para demonstran mengangkat spanduk dalam bahasa Arab dan Inggris, yang menyatakan bahwa permukiman yahudi telah "membunuh solusi dua-negara”.
Sementara itu di Jaur Gaza, salah satu faksi terbesar di Palestina, Hamas, juga mengkritik kunjungan Kerry. Hamas menyatakan, bahwa Kerry tidak diinginkan di wilayah Palestina.
"Kerry harus tahu, bahwa negosiasi saat ini tidak mengungkapkan keinginan masyarakat Palestina dan bahwa Mahmoud Abbas adalah tidak sah untuk mengadakan negosiasi atau untuk mencapai hasil apapun," kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua.
(esn)