Sengaja bakar gedung, wanita China dihukum mati
A
A
A
Sindonews.com - Seorang wanita dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan China karena dengan sengaja membakar gedung hingga memakan korban jiwa pada 1 Januari 2013 lalu. Demikin isi keputusan Mahkamah Menengah Rakyat China Hangzhou di Provinsi Zhejiang, wilayah China timur, Rabu (6/11/2013).
"Li Lijuan (49), seorang mantan karyawan Hangzhou Yusei Machinery Co, Ltd pada tanggal 1 Januari 2013 lalu dengan senjaga membakar sebuah gudang milik perusahaan pukul 2 pagi. Saat aksinya berlangsung, sebanyak 193 pekerja sedang bertugas," seperti tertulis dalam berkas pengadilan Mahkamah Menengah Rakyat China Hangzhou.
Pengadilan Mahkamah Menengah Rakyat China Hangzhou melanjutkan, kebakaran tersebut menyebabkan tewasnya tiga petugas pemadam kebakaran dan tiga orang lainnya menderita luka-luka. Api berhasil dipadamkan 9 jam kemudian setelah dinas pemadam kebakaran mengerahkan 400 anggotanya.
Lijuang mengaku sengaja melancarkan aksi tersebut sebagai bentuk balas dendam karena kesal atas tindakan bosnya yang sengaja memindahkan dia ke pos lain dan dia sendiri juga bermasalah dengan sejumlah rekan kerjanya pada Desember 2012 lalu. Kebakaran tersebut menyebakan perusahaan menderita kerugian material lebih dari 60 juta yuan.
"Li Lijuan (49), seorang mantan karyawan Hangzhou Yusei Machinery Co, Ltd pada tanggal 1 Januari 2013 lalu dengan senjaga membakar sebuah gudang milik perusahaan pukul 2 pagi. Saat aksinya berlangsung, sebanyak 193 pekerja sedang bertugas," seperti tertulis dalam berkas pengadilan Mahkamah Menengah Rakyat China Hangzhou.
Pengadilan Mahkamah Menengah Rakyat China Hangzhou melanjutkan, kebakaran tersebut menyebabkan tewasnya tiga petugas pemadam kebakaran dan tiga orang lainnya menderita luka-luka. Api berhasil dipadamkan 9 jam kemudian setelah dinas pemadam kebakaran mengerahkan 400 anggotanya.
Lijuang mengaku sengaja melancarkan aksi tersebut sebagai bentuk balas dendam karena kesal atas tindakan bosnya yang sengaja memindahkan dia ke pos lain dan dia sendiri juga bermasalah dengan sejumlah rekan kerjanya pada Desember 2012 lalu. Kebakaran tersebut menyebakan perusahaan menderita kerugian material lebih dari 60 juta yuan.
(esn)