Brazil: Kasus spionase kami beda dengan AS
A
A
A
Sindonews.com – Ketahuan mematai-matai diplomat Rusia, Iran dan Irak, Pemerintah Brazil membela operasi spionase intelijennya itu. Menteri Kehakiman Brazil, Jose Eduardo Cardozo, membela operasi spionase intelijen Brazil yang dia klaim berbeda dengan spionase AS yang melanggar aturan.
”Saya melihat situasi yang sama sekali berbeda,” kata Cardozo, seperti dikutip Xinhua, Rabu (6/11/2013). Sebelumnya, media Brazil, Folha de Sao Paulo, merilis laporan, bahwa intelijen Brazil memata-matai diplomat Rusia, Iran dan Irak, baik di kantor kedutaan masing-masing di Brazil, maupun di residensi mereka.
Operasi spionase itu mereka lakukan pada 2003 hingga 20004. Cardozo mengatakan, keterlibatan Badan Intelijen Brasil (Abin) dalam kontraspionase itu, adalah hal yang memang harus dilakukan semua negara, termasuk Brazil.
”Kontraspionase itu, benar-benar sesuai koridor hukum . Bila Anda mencurigai ada mata-mata yang beroperasi di Brazil, Anda menggunakan kontraspionase untuk mengetahui apakah mereka memata-matai atau tidak? Semua negara menggunakan dan harus menggunakan kontraspionase,” ujarnya.
Cardozo melanjutkan, aksi kontraspionase Abin sama sekali berbeda dengan yang dilakukan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Di mana, Abin melakukannya di wilayah negara sendiri, sedangkan NSA seperti yang dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden, melakukan spionase di negara-negara lain.
”Brazil korban pelanggaran privasi, email dan telepon. Pelanggaran yang dilakukan oleh AS merupakan penghinaan terhadap kedaulatan kami dan Brazil memiliki reaksi kuat untuk itu,” imbuh Cardozo.
”Saya melihat situasi yang sama sekali berbeda,” kata Cardozo, seperti dikutip Xinhua, Rabu (6/11/2013). Sebelumnya, media Brazil, Folha de Sao Paulo, merilis laporan, bahwa intelijen Brazil memata-matai diplomat Rusia, Iran dan Irak, baik di kantor kedutaan masing-masing di Brazil, maupun di residensi mereka.
Operasi spionase itu mereka lakukan pada 2003 hingga 20004. Cardozo mengatakan, keterlibatan Badan Intelijen Brasil (Abin) dalam kontraspionase itu, adalah hal yang memang harus dilakukan semua negara, termasuk Brazil.
”Kontraspionase itu, benar-benar sesuai koridor hukum . Bila Anda mencurigai ada mata-mata yang beroperasi di Brazil, Anda menggunakan kontraspionase untuk mengetahui apakah mereka memata-matai atau tidak? Semua negara menggunakan dan harus menggunakan kontraspionase,” ujarnya.
Cardozo melanjutkan, aksi kontraspionase Abin sama sekali berbeda dengan yang dilakukan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Di mana, Abin melakukannya di wilayah negara sendiri, sedangkan NSA seperti yang dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden, melakukan spionase di negara-negara lain.
”Brazil korban pelanggaran privasi, email dan telepon. Pelanggaran yang dilakukan oleh AS merupakan penghinaan terhadap kedaulatan kami dan Brazil memiliki reaksi kuat untuk itu,” imbuh Cardozo.
(mas)