Pasukan Kongo kalahkan pemberontak, perang tamat
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kongo pada Selasa (5/11/2013) mengklaim telah menumpas dan mengalahkan pemberontak M23, setelah terlibat pertempuran sengit selama sepekan terakhir. Klaim kemenangan itu disampaikan setelah mereka mengalahkan kelompok terakhir dari kubu pemberontak itu.
”Tshanzu dan Runyoni (pimpinan pemberontak) telah ditangkap tentara sekitar pukul 03.00 waktu setempat atau pukul 00.00 waktu GMT. Banyak pejuang M23 yang menyerah,” kata juru bicara Pemerintah Kongo, Lambert Mende, kepada Reuters .
Pertempuran terakhir terjadi semalam di wilayah timur negara itu. Meski sebagian besar pemberontak menyerah, namun ada sebagian yang melarikan diri melintasi perbatasan.
Akibat konflik di Kongo sejak 2012, setidaknya 800 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka. Pekan lalu, utusan khusus PBB untuk Kongo, Martin Kobler , mengatakan kelompok pemberontak mulai melemah, tapi masih menjadi ancaman bagi militer di Kongo.
”Kita dapat mengatakan bahwa itu (perang) selesai. Tapi Anda tidak pernah tahu. Mereka yang lolos bisa datang dengan operasi yang baru, jadi kita harus mengakhiri semuanya, sehingga orang-orang kami bisa tidur dengan tenang tanpa ancaman apa pun,” imbuh Mende.
”Tshanzu dan Runyoni (pimpinan pemberontak) telah ditangkap tentara sekitar pukul 03.00 waktu setempat atau pukul 00.00 waktu GMT. Banyak pejuang M23 yang menyerah,” kata juru bicara Pemerintah Kongo, Lambert Mende, kepada Reuters .
Pertempuran terakhir terjadi semalam di wilayah timur negara itu. Meski sebagian besar pemberontak menyerah, namun ada sebagian yang melarikan diri melintasi perbatasan.
Akibat konflik di Kongo sejak 2012, setidaknya 800 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka. Pekan lalu, utusan khusus PBB untuk Kongo, Martin Kobler , mengatakan kelompok pemberontak mulai melemah, tapi masih menjadi ancaman bagi militer di Kongo.
”Kita dapat mengatakan bahwa itu (perang) selesai. Tapi Anda tidak pernah tahu. Mereka yang lolos bisa datang dengan operasi yang baru, jadi kita harus mengakhiri semuanya, sehingga orang-orang kami bisa tidur dengan tenang tanpa ancaman apa pun,” imbuh Mende.
(mas)