Korsel berniat beli 4 drone AS
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berniat membeli empat Hawks Global, helikopter mata-mata tak berawak dari Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kemampuan pertahanan terhadap kemungkinan ancaman serangan rudal dan nuklir Korea Utara (Korut). Demikian seperti dilansir, Yonhap, kantor berita Korsel, Jumat (1/11/2013).
Yonhap, mengutip perkataan seorang Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel, melaporkan, Korsel berencana membeli empat drone (pesawat tak berawak/UAV) melalui program Foreign Military Sale (FMS) atau kontrak antara pemerintah-pemerintah.
"Jika Washington mengirimkan surat penerimaan kepada instasi pengadaan pertahanan Korsel tahun ini, maka DAPA akan memulai proses pembelian pada awal 2014," ungkap pejabat itu. "Jika disepakati, total empat buah RQ-4 Block 30s yang lebih dikenal dengan sebutan Global Hawk akan dikerahkan untuk melakukan pengintaian pada 2017 mendatang," imbuhnya.
Global Hawk adalah pesawat pengintai tanpa awak yang didesain oleh Northrop Grumman yang berbasis di AS. Drone ini dapat terbang 24 km dari bumi dan mampu melakukan perjalanan sejauh 3.000 km selama 42 jam tanpa henti.
Rencana pembelian drone itu disebut- sebut sebagai bagian dari upaya untuk membangun sistem rantai penolakan, sebuat langkah antisipasi untuk mendeteksi dan menyadap ancaman rudal dan nuklir dari Pyongyang. Seperti diketahui, pada awal Oktober lalu, Seoul dan Washington sepakat untuk mengambil tindakan antisipasi jika pengawasan mereka mendeteksi tanda-tanda ancaman serangan nuklir dari Korut.
Yonhap, mengutip perkataan seorang Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel, melaporkan, Korsel berencana membeli empat drone (pesawat tak berawak/UAV) melalui program Foreign Military Sale (FMS) atau kontrak antara pemerintah-pemerintah.
"Jika Washington mengirimkan surat penerimaan kepada instasi pengadaan pertahanan Korsel tahun ini, maka DAPA akan memulai proses pembelian pada awal 2014," ungkap pejabat itu. "Jika disepakati, total empat buah RQ-4 Block 30s yang lebih dikenal dengan sebutan Global Hawk akan dikerahkan untuk melakukan pengintaian pada 2017 mendatang," imbuhnya.
Global Hawk adalah pesawat pengintai tanpa awak yang didesain oleh Northrop Grumman yang berbasis di AS. Drone ini dapat terbang 24 km dari bumi dan mampu melakukan perjalanan sejauh 3.000 km selama 42 jam tanpa henti.
Rencana pembelian drone itu disebut- sebut sebagai bagian dari upaya untuk membangun sistem rantai penolakan, sebuat langkah antisipasi untuk mendeteksi dan menyadap ancaman rudal dan nuklir dari Pyongyang. Seperti diketahui, pada awal Oktober lalu, Seoul dan Washington sepakat untuk mengambil tindakan antisipasi jika pengawasan mereka mendeteksi tanda-tanda ancaman serangan nuklir dari Korut.
(esn)