Warga AS protes program mata-mata NSA
A
A
A
Sindonews.com – Ratusan orang berunjuk rasa di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (26/10/2013), untuk memprotes program mata-mata yang dilakukan National Security Agency (NSA).
Mereka berbaris dari Union Station ke Capitol pada Sabtu siang waktu setempat dan memprotes proyek intelijen rahasia berkode PRISM dari NSA. Para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah AS menghentikan praktek penyadapan.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Hentikan Spionase", "Hentikan Menonton Kami ", dan "Terima kasih Edward Snowden". Para demonstran juga telah mengumpulkan lebih dari setengah juta tanda tangan yang tertuang pada sebuah surat. Surat ini akan dikirim ke Kongres AS untuk menghentikan praktek tersebut.
Aksi demonstrasi ini diselenggarakan oleh koalisi sejumlah kelompok, termasuk American Civil Liberties Union dan FreedomWorks. Protes ini bertepatan dengan ulang tahun ke-12 dari Patriot Act, yang disahkan pada tahun 2001 untuk meningkatkan upaya anti-terorisme.
Beberapa hari terakhir, program mata-mata NSA menjadi sorotan dunia karena menjadikan sejumlah negara sekutu dekat AS sebagai sasaran. Salah satu yang paling menonjol adalah penyadapan ponsel pribadi Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Mereka berbaris dari Union Station ke Capitol pada Sabtu siang waktu setempat dan memprotes proyek intelijen rahasia berkode PRISM dari NSA. Para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah AS menghentikan praktek penyadapan.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Hentikan Spionase", "Hentikan Menonton Kami ", dan "Terima kasih Edward Snowden". Para demonstran juga telah mengumpulkan lebih dari setengah juta tanda tangan yang tertuang pada sebuah surat. Surat ini akan dikirim ke Kongres AS untuk menghentikan praktek tersebut.
Aksi demonstrasi ini diselenggarakan oleh koalisi sejumlah kelompok, termasuk American Civil Liberties Union dan FreedomWorks. Protes ini bertepatan dengan ulang tahun ke-12 dari Patriot Act, yang disahkan pada tahun 2001 untuk meningkatkan upaya anti-terorisme.
Beberapa hari terakhir, program mata-mata NSA menjadi sorotan dunia karena menjadikan sejumlah negara sekutu dekat AS sebagai sasaran. Salah satu yang paling menonjol adalah penyadapan ponsel pribadi Kanselir Jerman, Angela Merkel.
(esn)