AS: Duduk di DK PBB akan perluas pengaruh Arab Saudi
Selasa, 22 Oktober 2013 - 15:48 WIB

AS: Duduk di DK PBB akan perluas pengaruh Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry mengatakan kepada Menlu Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, bahwa negara mereka akan memiliki pengaruh yang lebih besar dengan mengambil kursi di Dewan Keamanan (DK) PBB. Demikian diungkapkan seorang pejabat senior Deplu AS, Senin (21/10/2013).
"Menlu Kerry menyampaikan, setelah Arab Saudi membuat keputusan tersebut, AS menghargai kepemimpinan Arab Saudi di kawasan dan dalam komunitas internasional, dan kursi di DK PBB akan memberikan sebuah kesempatan bagi Arab Saudi untuk terlibat langsung dalam menyikapi berbagai isu," ungkap pejabat senior Deplu AS.
Selama melakukan pembicaraan makan siang dengan Faisal di Paris, Kerry juga membahas konflik Suriah, masalah nuklir Iran dan berbagai masalah lain di kawasan.
Seperti diketahui, dari hasil perhitungan suara yang dilakukan terhadap 191 negara anggota PBB, Arab Saudi berhak menjadi anggota anggota tidak tetap DK PBB non-veto untuk periode jabatan 2014-2016 mendatang setelah memenangkan 176 suara, lebih dari dua pertiga suara keseluruhan.
Namun, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan, tidak akan mengambil posisi kursi Dewan Keamanan PBB yang digilir tersebut. Alasannya, mereka menganggap kebijakan DK PBB menerapkan standar ganda dalam mengatasi konflik di berbagai negara.
"Kerajaan ini melihat bahwa mekanisme, metode dan kerja Dewan Keamanan berstandar ganda dalam menjalankan tugasnya menjaga perdamaian dunia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang disiarkan kantor berita negara SPA.
"Menlu Kerry menyampaikan, setelah Arab Saudi membuat keputusan tersebut, AS menghargai kepemimpinan Arab Saudi di kawasan dan dalam komunitas internasional, dan kursi di DK PBB akan memberikan sebuah kesempatan bagi Arab Saudi untuk terlibat langsung dalam menyikapi berbagai isu," ungkap pejabat senior Deplu AS.
Selama melakukan pembicaraan makan siang dengan Faisal di Paris, Kerry juga membahas konflik Suriah, masalah nuklir Iran dan berbagai masalah lain di kawasan.
Seperti diketahui, dari hasil perhitungan suara yang dilakukan terhadap 191 negara anggota PBB, Arab Saudi berhak menjadi anggota anggota tidak tetap DK PBB non-veto untuk periode jabatan 2014-2016 mendatang setelah memenangkan 176 suara, lebih dari dua pertiga suara keseluruhan.
Namun, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan, tidak akan mengambil posisi kursi Dewan Keamanan PBB yang digilir tersebut. Alasannya, mereka menganggap kebijakan DK PBB menerapkan standar ganda dalam mengatasi konflik di berbagai negara.
"Kerajaan ini melihat bahwa mekanisme, metode dan kerja Dewan Keamanan berstandar ganda dalam menjalankan tugasnya menjaga perdamaian dunia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang disiarkan kantor berita negara SPA.
(esn)