Sniper habisi jenderal top rezim Assad

Jum'at, 18 Oktober 2013 - 09:19 WIB
Sniper habisi jenderal top rezim Assad
Sniper habisi jenderal top rezim Assad
A A A
Sindonews.com - Penembak jitu (sniper) dari kelompok pemberontak Suriah telah menembak mati jenderal petinggi militer Suriah, kemarin. Jenderal Jama’a Jama’a tewas, setelah ditembus peluru sniper di timur kota Deir al-Zor, Suriah.

Jenderal penting di pemerintahan rezim Presiden Bashar al-Assad itu, juga merupakan petinggi intelijen Suriah. Tewasnya Jenderal Jama’a Jama’a disiarkan televisi Pemerintah Suriah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, menyebut jenderal penting di lingkaran rezim Assad itu merupakan tokoh yang menonjol di kubu Assad.

”Jenderal Jama’a Jama’a telah martir (mengorbankan diri), saat melakukan tugas nasionalnya membela Suriah dan rakyatnya. (Dia) bertugas mengejar teroris di Deir al- Zor,” bunyi siaran televisi Pemerintah Suriah, seperti dikutip Reuters, Jumat (18/10/2013).

Observatorium yang berbasis di Inggris, dan memiliki jaringan aktivis di Suriah itu mengatakan, penembak jitu telah menghabisi Jenderal Jama’a Jama’a di tengah-tengah pertempuran sengit dengan kelompok pemberontak bersenjata yang terkait dengan al-Qaeda.

Menurut Observatorium, Jenderal Jama’a sebenarnya telah diselidiki atas dugaan keterlibatan pembunuhan negarawan Libanon, Rafik Hariri, pada tahun 2005. Hariri tewas dalam serangan bom mobil di Beirut, dan rezim Assad yang bersekutu dengan kelompok Hizbullah Libanon telah disalahkan atas insiden itu.

Jenderal Jama’a Jama’a aktif terlibat dalam membela pemerintah rezim Assad dalam konflik sipil yang telah berlangsung dua setengah tahun ini. Bagi pemerintah rezim Assad, sosok Jenderal Jama’a Jama’a merupakan pahlawan bagi Suriah.

Hingga kini konflik di Suriah terus berkecamuk. Konflik itu akan diakhiri dengan perundingan damai bertajuk Konferensi Jenewa 2, yang dijadwalkan pada 23-24 November 2013. Dalam konferensi itu, kubu rezim Assad akan berhadapan dengan oposisi atau pemberontak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7678 seconds (0.1#10.140)
pixels