Usai Idul Adha, masjid di Polandia dibakar
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah sebuah masjid di Polandia, kemarin (16/10/2013), dibakar orang tak dikenal. Insiden itu terjadi setelah para Muslim di sekitar masjid itu merayakan Idul Adha.
Hubungan komunitas Muslim di Polandia dengan pemerintah setempat agak merenggang, setelah muncul larangan nasional soal penyembelihan hewan. Larangan itu juga dipicu oleh para aktivis pengusung hak-hak binatang.
”Itu pasti pembakaran,” kata Grazyna Wawryniuk, juru bicara Kejaksaan Tinggi di Kota Baltik, Gdansk, tempat masjid itu berdiri, kepada AFP. ”Kami telah meluncurkan sebuah investigasi untuk menentukan motif dan mengidentifikasi para pelaku,” katanya lagi.
Menurutnya, api telah membakar pintu masuk dan bagian interior masjid. Imam untuk wilayah Gdansk , Hani Hraish, mengatakan kepada media lokal, bahwa serangan pada Rabu dini hari itu, adalah tindakan kekerasangan yang sangat langka.
”Kemarin kita merayakan Idul Fitri di sini normal. Itu indah, gembira, kami memiliki kerumunan besar dan kami tidak melihat sesuatu yang aneh,” ujarnya keheranan. ”Ini sangat menyedihkan bagi kami, sangat berbahaya. Api tidak hanya membakar masjid kami tapi jantung dan jiwa kami juga.
Komunitas Muslim dan Yahudi kecil di Polandia telah berada di bawah tekanan, ketika ritual penyembelihan hewan, sekalipun untuk qurban, dianggap melanggar UU hak-hak binatang. Padahal, sebelumnya, penyembelihan hewan sudah lumrah terjadi di saat momen perayaan Idul Fitri beberapa bulan lalu.
Sehari sebelumnya, pemimpin Muslim tertinggi negara itu, Mufti Tomasz Miskiewicz, mengatakan komunitasnya menderita akibat tekanan para aktivis pengusung hak-hak binatang yang memprotes penyembelihan hewan qurban. Menurutnya, larangan itu baru pertama kali terjadi setelah ratusan tahun.
Hubungan komunitas Muslim di Polandia dengan pemerintah setempat agak merenggang, setelah muncul larangan nasional soal penyembelihan hewan. Larangan itu juga dipicu oleh para aktivis pengusung hak-hak binatang.
”Itu pasti pembakaran,” kata Grazyna Wawryniuk, juru bicara Kejaksaan Tinggi di Kota Baltik, Gdansk, tempat masjid itu berdiri, kepada AFP. ”Kami telah meluncurkan sebuah investigasi untuk menentukan motif dan mengidentifikasi para pelaku,” katanya lagi.
Menurutnya, api telah membakar pintu masuk dan bagian interior masjid. Imam untuk wilayah Gdansk , Hani Hraish, mengatakan kepada media lokal, bahwa serangan pada Rabu dini hari itu, adalah tindakan kekerasangan yang sangat langka.
”Kemarin kita merayakan Idul Fitri di sini normal. Itu indah, gembira, kami memiliki kerumunan besar dan kami tidak melihat sesuatu yang aneh,” ujarnya keheranan. ”Ini sangat menyedihkan bagi kami, sangat berbahaya. Api tidak hanya membakar masjid kami tapi jantung dan jiwa kami juga.
Komunitas Muslim dan Yahudi kecil di Polandia telah berada di bawah tekanan, ketika ritual penyembelihan hewan, sekalipun untuk qurban, dianggap melanggar UU hak-hak binatang. Padahal, sebelumnya, penyembelihan hewan sudah lumrah terjadi di saat momen perayaan Idul Fitri beberapa bulan lalu.
Sehari sebelumnya, pemimpin Muslim tertinggi negara itu, Mufti Tomasz Miskiewicz, mengatakan komunitasnya menderita akibat tekanan para aktivis pengusung hak-hak binatang yang memprotes penyembelihan hewan qurban. Menurutnya, larangan itu baru pertama kali terjadi setelah ratusan tahun.
(mas)