Pendukung dibantai militer, Morsi tolak negosiasi
A
A
A
Sindonews.com - Keluarga Presiden Mesir terguling, Mohamed Morsi, mengatakan, Morsi tidak akan bernegosiasi, menyusul aksi pembunuhan yang dilakukan militer Mesir terhadap para pendukung Morsi.
Sejak Morsi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013, ratusan pendukung Morsi dari kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir tewas terbunuh, setelah militer meluncurkan tindakan keras terhadap mereka.
Selain itu, 2 ribu aktivis, yang sebagian besar dari kelompok Ikhwanu Muslim Mesir ditangkap. Sejak digulingkan, Morsi ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan. Dia dijadwalkan untuk diadili pada 4 November 2013, dengan tuduhan menghasut kekerasan.
”Presiden tidak akan mundur, atau bernegosiasi atau menerima kompromi terutama setelah semua martir, dan orang-orang ditangkap, dan sebagian hilang,” bunyi pernyataan keluarga Morsi, yang dilansir situs resmi Ikhwanul Muslimin (www.ikhwanonline.com).
”Tidak peduli berapa banyak mereka mencoba untuk menjauhkannya, presiden (Morsi) tidak akan mundur dari jalur demokrasi, bahkan jika jiwanya adalah harga dari sebuah demokrasi,” lanjut pernyatan keluarga Morsi menjelang perayaan Idul Adha, seperti dikutip Reuters, Senin (14/10/2013).
Morsi dan pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir lainnya menuduh tentara mengambil keuntungan dari revolusi Mesir 2011, yang berujung pada lengsernya ditaktor Mesir, Hosni Mubarak.
Namun, pihak militer membantah tuduhan itu. Menurut mereka, apa yang terjadi dengan pelengseran Morsi 3 Juli 2013, adalah kehendak rakyat Mesir, untuk menciptakan pemilu yang bebas dan adil.
Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, sejak awal sudah menolak untuk ambil bagian dari pemerintahan trasisi yang didukung militer. Menurut kelompok itu, pemerintahan transisi hanya melegitimasi kudeta terhadap Morsi.
Sejak Morsi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013, ratusan pendukung Morsi dari kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir tewas terbunuh, setelah militer meluncurkan tindakan keras terhadap mereka.
Selain itu, 2 ribu aktivis, yang sebagian besar dari kelompok Ikhwanu Muslim Mesir ditangkap. Sejak digulingkan, Morsi ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan. Dia dijadwalkan untuk diadili pada 4 November 2013, dengan tuduhan menghasut kekerasan.
”Presiden tidak akan mundur, atau bernegosiasi atau menerima kompromi terutama setelah semua martir, dan orang-orang ditangkap, dan sebagian hilang,” bunyi pernyataan keluarga Morsi, yang dilansir situs resmi Ikhwanul Muslimin (www.ikhwanonline.com).
”Tidak peduli berapa banyak mereka mencoba untuk menjauhkannya, presiden (Morsi) tidak akan mundur dari jalur demokrasi, bahkan jika jiwanya adalah harga dari sebuah demokrasi,” lanjut pernyatan keluarga Morsi menjelang perayaan Idul Adha, seperti dikutip Reuters, Senin (14/10/2013).
Morsi dan pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir lainnya menuduh tentara mengambil keuntungan dari revolusi Mesir 2011, yang berujung pada lengsernya ditaktor Mesir, Hosni Mubarak.
Namun, pihak militer membantah tuduhan itu. Menurut mereka, apa yang terjadi dengan pelengseran Morsi 3 Juli 2013, adalah kehendak rakyat Mesir, untuk menciptakan pemilu yang bebas dan adil.
Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, sejak awal sudah menolak untuk ambil bagian dari pemerintahan trasisi yang didukung militer. Menurut kelompok itu, pemerintahan transisi hanya melegitimasi kudeta terhadap Morsi.
(mas)