Nyanyian kematian AS, tantangan diplomasi Presiden Iran terhadap Barat

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 15:33 WIB
Nyanyian kematian AS,...
Nyanyian kematian AS, tantangan diplomasi Presiden Iran terhadap Barat
A A A
Sindonews.com - Di saat Presiden Iran Hassan Rouhani mencoba untuk memperkecil gesekan antara Iran dengan Amerika Serikat (AS), nyanyian "kematian AS" memperbesar keraguan pihak barat tentang kesiapan Teheran untuk menciptakan kesepakatan mengenai program nuklirnya yang dijadwalkan berlanjut pekan depan.

"AS adalah setan besar", demikian ungkap Ayatollah Ahmad Khatami, imam jamaah solat Jumat di Universitas Teheran, sekaligus pengikut Islam garis keras terkemuka yang ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Jumat (11/10/2013), seperti dilansir ynet.

Mantan presiden Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani yang juga pendukung utama Rouhani, awal bulan ini mengatakan, dirinya tidak melihat nilai dalam nyanyian yang menyerukan kematian bagi sejumlah negara atau individu. Penolakan juga disampaikan dalam sebuah editorial di koran moderat Iran.

Dikatakan, sudah waktunya kebiasaan untuk menyanyikan "kematian AS" dihilangkan, sama halnya dengan slogan "kematian Uni Soviet" dan "kematian China" dicampakan setelah revolusi Iran. Khatami jelas tidak setuju dengan pendapat tersebut.

"Selama 35 tahun belakangan, apakah kita melihat setan ini menjadi melemah atau menguat. Jika kemarin menjadi sebuah ajang konspirasi bagi Iran, maka AS telah menjadi sebuah ular, sekarang sekor ular beracun. Itulah setiap konspirasi yang ditujukan kepada Iran berasal dari AS," jelasnya.

"Secara logika kita mengungkapkan kematian AS, dan AS harus menyadari bahwa slogan ini menjadi rahasia bagi perlawanan rakyat Iran. Selama AS menjadi setan jahat, slogan ini akan tetap bertahan bagi seluruh bangsa Iran," ungkap Khatami. "kematian AS," teriak para jamaah secara serempak.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)