Tragedi kapal di Lampedusa terulang, 31 tewas

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 10:22 WIB
Tragedi kapal di Lampedusa...
Tragedi kapal di Lampedusa terulang, 31 tewas
A A A
Sindonews.com – Tragedi kecelakaan kapal imigran di perairan internasional dekat pulau Lampedusa, Italia kembali terulang semalam. Hingga Sabtu (12/10/2013), jumlah korban tewas sementara tercatat 31 orang, dan 200 lainnya telah diselamatkan.

Insiden maut itu hanya berselang lebih dari sepekan, setelah kapal yang membawa imigran dari Afrika terbakar di perairan internasional dekat Lampedusa. Ratusan orang tewas dalam insiden itu, Italia menyatakan hari berkabung.

Lokasi tragedi kecelakaan kapal semalam, juga berdekatan dengan wilayah Malta. Pihak militer Malta menyatakan, tim penyelamat telah dikerahkan untuk menyelamatkan para korban. ”Kami mencoba untuk menyelamatkan orang sebanyak mungkin,” kata juru bicara militer Malta, Keith Caruana, dikutip CNN.

Pasukan militer Italia dan Malta, mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi para korban. Menurut Juru Bicara Angkatan Laut Italia, Alessandro Busonero, bangkai kapal yang terbalik ditarik di perairan internasional sekitar 60 mil sebelah selatan dari Lampedusa.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Angkatan Bersenjata Malta , kapal itu sedang diikuti pesawat militer sekitar pukul 16:00 waktu setempat. Namun, karena laju kapal tidak stabil, akhirnya terbalik.

”Beberapa menit kemudian, kru pesawat melaporkan bahwa kapal itu terbalik dan banyak orang tenggelam. Bantuan awal diberikan oleh kru pesawat yang menjatuhkan rakit untuk para korban yang masih selamat,” bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Malta.

Wilayah Lampedusa, tidak jauh dari Sisilia dan pulau terdekat Italia yang berdekatan dengan Afrika. Pulau itu, kerap menjadi tujuan bagi puluhan ribu imigran yang rata-rata dari Afrik ke Uni Eropa.

Pada 3 Oktober 2013 pekan lalu, sebuah kapal yang membawa lebih dari 500 migran Afrika tenggelam di lepas pantai Lampedusa. Menurut Walikota Lampedusa Giusi Nicolini, sekitar 309 orang tewas. ”Ini tragedi laut terbesar di Laut Mediterania sejak Perang Dunia II,” ucapnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)