Kebakaran pabrik garmen di Bangladesh tewaskan 7 pekerja
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya tujuh orang tewas dalam insiden kebakaran besar yang melanda sebuah pabrik garmen di Sripur, Bangladesh. Dilaporkan, api masih menyala sampai Rabu (9/10/2013) dini hari.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berjuang sepanjang malam untuk memadamkan kobaran api di pabrik garmen Aswad Composite Knit, produsen pakaian ternama seperti Gap dan H&M yang terletak di pinggiran ibukota Dhaka. "Proses pemadalam api terkendala lokasi pabrik yang sulit dijangkau dan minimnya pasukan air," ungkap kepala pemadam kebakaran, M. Akteruzzaman.
"Kami butuh waktu satu jam untuk menjangkau pabrik ini, satu-satunya stasiun pemadam kebakaran terdekat berjarak 30 km dari pabrik ini," imbuh Akteruzzaman.
"Api kini telah berhasil dipadamkan," ungkap Kepala polisi lokal, Amir Hossain. Aparat kepolisian mengatakan, kobaran api yang membakar gedung berlantai dua tersebut sangat besar, sebagian besar jasad yang ditemukan dalam kondisi sangat hangus dan sulit untuk diidentifikasi.
Hossain mengatakan, tujuh mayat telah ditemukan setelah menyisiri semua sisi gedung berlantai dua ini. "Dua mayat telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka. Sementara lima mayat lainnya hangus dan tak bisa dikenali," imbuh Hossain kepada AFP.
Hossain mengungkapkan, sebagian besar pekerja pabrik telah meninggalkan bangunan yang mempekerjakan 3.000 buruh ini. Menurut pengakuan seorang buruh, Mohammad Abu Saan, kebakaran terjadi sejak Selasa malam, api muncul dari sebuah mesin rajut yang rusak dan menyebar dengan cepat ke bagian gudang.
"Kebakaran juga melanda beberapa mesih kecil, tapi kami berhasil memadamkan kobaran api tersebut," ungkap Saan. Dari lokasi kebakaran, koresponden AFP menemukan buku perintah kerja yang berisi nama klien besar sepanjang bulan September, termasuk Gap merk pakaian asal Amerika Serikat H&M, merk pakaian asal Swedia.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berjuang sepanjang malam untuk memadamkan kobaran api di pabrik garmen Aswad Composite Knit, produsen pakaian ternama seperti Gap dan H&M yang terletak di pinggiran ibukota Dhaka. "Proses pemadalam api terkendala lokasi pabrik yang sulit dijangkau dan minimnya pasukan air," ungkap kepala pemadam kebakaran, M. Akteruzzaman.
"Kami butuh waktu satu jam untuk menjangkau pabrik ini, satu-satunya stasiun pemadam kebakaran terdekat berjarak 30 km dari pabrik ini," imbuh Akteruzzaman.
"Api kini telah berhasil dipadamkan," ungkap Kepala polisi lokal, Amir Hossain. Aparat kepolisian mengatakan, kobaran api yang membakar gedung berlantai dua tersebut sangat besar, sebagian besar jasad yang ditemukan dalam kondisi sangat hangus dan sulit untuk diidentifikasi.
Hossain mengatakan, tujuh mayat telah ditemukan setelah menyisiri semua sisi gedung berlantai dua ini. "Dua mayat telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka. Sementara lima mayat lainnya hangus dan tak bisa dikenali," imbuh Hossain kepada AFP.
Hossain mengungkapkan, sebagian besar pekerja pabrik telah meninggalkan bangunan yang mempekerjakan 3.000 buruh ini. Menurut pengakuan seorang buruh, Mohammad Abu Saan, kebakaran terjadi sejak Selasa malam, api muncul dari sebuah mesin rajut yang rusak dan menyebar dengan cepat ke bagian gudang.
"Kebakaran juga melanda beberapa mesih kecil, tapi kami berhasil memadamkan kobaran api tersebut," ungkap Saan. Dari lokasi kebakaran, koresponden AFP menemukan buku perintah kerja yang berisi nama klien besar sepanjang bulan September, termasuk Gap merk pakaian asal Amerika Serikat H&M, merk pakaian asal Swedia.
(esn)