Dampak shutdown, 400 ribu pegawai Pentagon dirumahkan
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 400 ribu pegawai di Departemen Pertahanan Amerika Serikat, akan dirumahkan selama pemblokiran anggaran (shutdown) Pemerintah AS belum berakhir. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon, Chuck Hagel pada Sabtu (5/10/2013).
”Hari ini saya mengumumkan, bahwa sebagian besar warga sipil (yang kerja di Pentagon) diberikan cuti darurat selama shutdown pemerintah,” katanya, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Hagel mengatakan Pentagon menyimpulkan karyawan penting yang bertanggung jawab dan berkontribusi atas layanan di Pentagon, akan dipertahankan, atau tidak akan terpengaruh oleh dampak shutdown.
”Saya berharap, kami dapat mengurangi jumlah karyawan secara signifikan, tapi tidak menghilangkan semua,” ujarnya.
Keputusan itu, dilakukan setelah shutdown pemerintah memasuki hari kelima. Shutdown Pemerintah AS dipicu oleh kebuntuan anggaran antara Kongres yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang dikuasai Partai Demokrat.
Departemen Pertahanan memprediksi setengah dari pekerja pemerintah sebanyak 800 ribu orang akan dirumahkan di awal shutdown terjadi.
Sebelumnya Kongres dengan suara bulat menyetujui rincian untuk membayar gaji para pegawai pemerintah. Tapi, belum ada tanda-tanda untuk mengakhiri shutdown. Kedua kubu, yakni partai Republik dan kubu pemerintah presiden Barack Obama justru saling menyalahkan.
”Hari ini saya mengumumkan, bahwa sebagian besar warga sipil (yang kerja di Pentagon) diberikan cuti darurat selama shutdown pemerintah,” katanya, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Hagel mengatakan Pentagon menyimpulkan karyawan penting yang bertanggung jawab dan berkontribusi atas layanan di Pentagon, akan dipertahankan, atau tidak akan terpengaruh oleh dampak shutdown.
”Saya berharap, kami dapat mengurangi jumlah karyawan secara signifikan, tapi tidak menghilangkan semua,” ujarnya.
Keputusan itu, dilakukan setelah shutdown pemerintah memasuki hari kelima. Shutdown Pemerintah AS dipicu oleh kebuntuan anggaran antara Kongres yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang dikuasai Partai Demokrat.
Departemen Pertahanan memprediksi setengah dari pekerja pemerintah sebanyak 800 ribu orang akan dirumahkan di awal shutdown terjadi.
Sebelumnya Kongres dengan suara bulat menyetujui rincian untuk membayar gaji para pegawai pemerintah. Tapi, belum ada tanda-tanda untuk mengakhiri shutdown. Kedua kubu, yakni partai Republik dan kubu pemerintah presiden Barack Obama justru saling menyalahkan.
(mas)