Diculik di Suriah, wartawan Polandia diklaim masih hidup
A
A
A
Sindonews.com - Marcin Suder, wartawan Polandia yang diculik kelompok militan di barat laut Suriah, pada 24 Juli 2013 lalu diklaim masih hidup. Klaim itu disampaikan Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, pada Sabtu (5/10/2013).
Marcin Suder, bekerja untuk sebuah lembaga bernama Studio Melon Polandia. Dia diculik militan di Kota Saraqeb, Provinsi Idlib, sebuah wilayah dikuasai pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Ditanya tentang nasib Surder, Menteri Sikorski kepada kepada radio RMF FM, berujar; ”Dia masih hidup.” Namun, menteri itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Polandia telah membentuk sebuah tim khusus yang berbasis di Warsawa dan di Kedutaan Besar di Timur Tengah untuk menangani kasus penculikan Suder.
Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan Suder. Juga belum diketahui motif penculikan wartawan foto tersebut.
Kelompok Pengawas Kebebasan Pers Internasional, Reporters Without Borders (RSF) menyatakan, Suriah merupakan negara yang paling berbahaya di dunia, bagi wartawan yang bertugas di sana. RSF melansir data, 39 wartawan tewas di sana dan 21 lainnya diculik pada 2012 oleh pemberontak dan pasukan Pemerintah Suriah. Kebanyakan wartawan yang diculik telah dibebaskan, namun beberapa orang masih hilang hingga sekarang.
Marcin Suder, bekerja untuk sebuah lembaga bernama Studio Melon Polandia. Dia diculik militan di Kota Saraqeb, Provinsi Idlib, sebuah wilayah dikuasai pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Ditanya tentang nasib Surder, Menteri Sikorski kepada kepada radio RMF FM, berujar; ”Dia masih hidup.” Namun, menteri itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Polandia telah membentuk sebuah tim khusus yang berbasis di Warsawa dan di Kedutaan Besar di Timur Tengah untuk menangani kasus penculikan Suder.
Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan Suder. Juga belum diketahui motif penculikan wartawan foto tersebut.
Kelompok Pengawas Kebebasan Pers Internasional, Reporters Without Borders (RSF) menyatakan, Suriah merupakan negara yang paling berbahaya di dunia, bagi wartawan yang bertugas di sana. RSF melansir data, 39 wartawan tewas di sana dan 21 lainnya diculik pada 2012 oleh pemberontak dan pasukan Pemerintah Suriah. Kebanyakan wartawan yang diculik telah dibebaskan, namun beberapa orang masih hilang hingga sekarang.
(mas)