Shutdown bikin warga AS jadi pengemis

Sabtu, 05 Oktober 2013 - 21:21 WIB
Shutdown bikin warga AS jadi pengemis
Shutdown bikin warga AS jadi pengemis
A A A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama meratapi dampak pemblokiran anggaran (shutdown) pemerintah AS oleh Kongres. Obama pada Sabtu (5/10/2013) menyerukan Partai Republik yang menguasai kursi Kongres segera mengakhiri shutdown yang telah berlangsung lima hari terakhir.

Akibat shutdown, nyaris semua layanan publik AS ditutup, karena tidak dapat jatah anggaran. Imbasnya, banyak pegawai yang dirumahkan tanpa digaji.

Shutdown dipicu oleh perseteruan politik soal pelaksanaan UU Layanan Kesehatan Murah atau Obamacare. Di mana, Partai Republik bersedia membuka anggaran Pemerintah AS, jika kubu Partai Demokrat menunda pelaksanaan Obamacare.

Obama, mengutip laporan Reuters, menceritakan, ada warganya bernama Kelly mengiriminya surat. Kelly, semula bekerja di bidang militer yang memberikan perawatan bagi 770 anak usia dini di fasilitas pendidikan di Alabama. Tapi, akibat shtudown, dia menjadi salah satu dari 150 pekerja yang harus berhenti bekerja tanpa pesangon, dan jadi pengemis.

Kelly menulis surat keluh kesahnya kepada Obama dan mengaku, saat ini menjadi pengemis. ”Saya sangat prihatin dengan kesejahteraan anak-anak (di Alabama),” ucap Obama mengutip bunyi surat yang ditulis pengemis tersebut.

Obama juga menceritakan kisah warganya yang lain, bernama Julia Pruden. Wanita itu, berkeluh kesah kepadanya. Katanya, jika shutdown tidak berakhir, dia tidak akan mendapatkan pinjaman uang untuk membeli rumah yang dinaungi program pembangunan desa Departemen Pertanian AS.

”Ini hanya beberapa dari banyak cerita memilukan yang saya terima dari mereka dalam beberapa minggu terakhir. Lebih dari 30 ribu (keluh kesah warga) selama beberapa hari terakhir,” ujar Obama. ”Saya tahu bahwa Partai Republik di DPR juga mendengar cerita memilukan yang sama,” imbuh Obama.

Sementara itu, Partai Republik berpendapat, bahwa UU Obamacare yang memudahkan pembelian obat swasta yang terjangkau dalam skala besar-besaran mengakibatkan meroketnya premi asuransi yang harus ditanggung pemerintah. Mereka bersikeras pelaksanaan UU Obamacare ditunda. Jika tidak, shutdown tidak akan diakhiri.

Partai Republik menyalahkan Obama yang keras kepala dengan nekat menerapkan UU Obamacare, dan menolak berkompromi dengan mereka. Sebelumnya, Obama mengatakan, ia bersedia barter kebijakan anggaran dengan Partai Republik, tapi tidak di bawah ancaman shutdown.

Dia mengingatkan, jika shutdown, terus berlanjut, Pemerintah AS bisa gagal membayar utang premi asuransi pengguna Obamacare.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7173 seconds (0.1#10.140)