Geng bersenjata serbu Kedubes Rusia di Libya, 1 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah geng bersenjata menyerang kompleks Kedutaan Besar Rusia di Ibukota Libya, Tripoli, kemarin. Meski staf kedutaan Rusia tidak ada yang terluka, satu orang warga Libya tewas oleh tembakan yang diumbar kelompok bersenjata itu.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, insiden itu diduga oleh tersebarnya berita seorang wanita Rusia membunuh pilot Angkatan Udara Libya.
Sedangkan para pejabat Libya, mengatakan para penyerang memanjat dinding kompleks kedutaan dari tiga arah yang berbeda. Mereka menembak secara acak ke udara, dan merobohkan gerbang kedutaan. Tembakan acak itu melukai lima orang, salah satu di antaranya tewas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengkonfirmasi serangan itu. Katanya, para penyerang beraksi, usai pembunuhan seorang pilot Angkatan Udara Libya oleh seorang wanita Rusia, Selasa lalu. Aparat Keamanan Libya telah menangkap wanita Rusia tersebut.
Motif pembunuhan itu belum jelas. Namun, mengutip laman Fox News, wanita itu menulis sebuah pesan di dinding, yang diduga sebagai sentimen terhadap pemberontakan di Libya yang akhirnya melengserkan Moammar Gaddafi dari kekuasaannya tahun 2011.
”Di Tripoli, penembakan terjadi. Ada upaya massa bersenjata untuk memasuki wilayah Kedutaan Rusia di Libya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia lainnya, Alexander Lukashevich yang disiarkan stasiun televisi negara Rusia. ”Menurut informasi awal, semua staf kedutaan tidak ada yang terluka.”
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, insiden itu diduga oleh tersebarnya berita seorang wanita Rusia membunuh pilot Angkatan Udara Libya.
Sedangkan para pejabat Libya, mengatakan para penyerang memanjat dinding kompleks kedutaan dari tiga arah yang berbeda. Mereka menembak secara acak ke udara, dan merobohkan gerbang kedutaan. Tembakan acak itu melukai lima orang, salah satu di antaranya tewas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengkonfirmasi serangan itu. Katanya, para penyerang beraksi, usai pembunuhan seorang pilot Angkatan Udara Libya oleh seorang wanita Rusia, Selasa lalu. Aparat Keamanan Libya telah menangkap wanita Rusia tersebut.
Motif pembunuhan itu belum jelas. Namun, mengutip laman Fox News, wanita itu menulis sebuah pesan di dinding, yang diduga sebagai sentimen terhadap pemberontakan di Libya yang akhirnya melengserkan Moammar Gaddafi dari kekuasaannya tahun 2011.
”Di Tripoli, penembakan terjadi. Ada upaya massa bersenjata untuk memasuki wilayah Kedutaan Rusia di Libya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia lainnya, Alexander Lukashevich yang disiarkan stasiun televisi negara Rusia. ”Menurut informasi awal, semua staf kedutaan tidak ada yang terluka.”
(mas)