AS-Korsel teken kesepakatan pencegahan serangan nuklir Korut
Rabu, 02 Oktober 2013 - 15:54 WIB

AS-Korsel teken kesepakatan pencegahan serangan nuklir Korut
A
A
A
Sindonews.com - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengambil sejumlah langkah antisipasi dengan menggunakan kemampuan militer yang tersedia, jika mereka mendeteksi serangan nuklir dari Korea Utara (Korut). Demikiian dilaporkan Yonhap kantor berita Korsel, Rabu (2/10/2013).
Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel, Lim Kwan-Jin dan Menhan AS Chuck Hagel menandatangani sebuah pakta strategis baru, Strategi Pencegahan yang disesuaikan terhadap ancaman nuklir Korut dan pemusnah massal. Penandatanganan terjadi selama Pertemuan Konsultatif Keamanan tahunan Korsel dan AS.
Baik Hagel mauoun Kwan-jin tidak merinci sejumlah langkah yang mereka sebut sebagian pakta strategis baru. Yang jelas, dalam pertemuan dengan Kwan-jin itu, Hagel menegaskan kembali komitmen AS, bahwa mereka akan mengerahkan semua kemampuan militer konvensional dan nuklir untuk memperpanjang pemberian pencegahan yang kredibel dan abadi bagi Korsel.
"Rencana bilateral ini akan sangat meningkatkan efektivitas aliansi pencegahan menentang Korut," timpal Kwan-jin.
Sementara Hagel menekankan, bahwa rencana tersebut mencakup semua senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia Korut. Sebab, menurut pejabat pertahanan Korsel, Korut memiliki 5 ribu ton senjata kimia. Oleh karena itu, "Tidak boleh diragukan, bahwa penggunaan senjata kimia oleh Korut adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima," ungkap Hagel.
Hagel menambahkan, selama melakukan pembicaraan dengan Kwan-jin, dirinya telah mendengar alasan serius mengapa AS harus memperpanjang untuk memimpin komando pasukan gabungan AS dan Korsel dalam hal melawan Korut. Namun, AS belum dapat memastikan keputusan untuk memperpanjang komando pasukan gabungan tersebut yang menurut rencana berakhir pada 2015 mendatang.
Washington mengindikasikan bahwa mereka tetap mengikuti jadwal semula, tetapi hal itu bisa berubah sesuai dengan kondisi yang berkembang di semenanjung Korea
Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel, Lim Kwan-Jin dan Menhan AS Chuck Hagel menandatangani sebuah pakta strategis baru, Strategi Pencegahan yang disesuaikan terhadap ancaman nuklir Korut dan pemusnah massal. Penandatanganan terjadi selama Pertemuan Konsultatif Keamanan tahunan Korsel dan AS.
Baik Hagel mauoun Kwan-jin tidak merinci sejumlah langkah yang mereka sebut sebagian pakta strategis baru. Yang jelas, dalam pertemuan dengan Kwan-jin itu, Hagel menegaskan kembali komitmen AS, bahwa mereka akan mengerahkan semua kemampuan militer konvensional dan nuklir untuk memperpanjang pemberian pencegahan yang kredibel dan abadi bagi Korsel.
"Rencana bilateral ini akan sangat meningkatkan efektivitas aliansi pencegahan menentang Korut," timpal Kwan-jin.
Sementara Hagel menekankan, bahwa rencana tersebut mencakup semua senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia Korut. Sebab, menurut pejabat pertahanan Korsel, Korut memiliki 5 ribu ton senjata kimia. Oleh karena itu, "Tidak boleh diragukan, bahwa penggunaan senjata kimia oleh Korut adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima," ungkap Hagel.
Hagel menambahkan, selama melakukan pembicaraan dengan Kwan-jin, dirinya telah mendengar alasan serius mengapa AS harus memperpanjang untuk memimpin komando pasukan gabungan AS dan Korsel dalam hal melawan Korut. Namun, AS belum dapat memastikan keputusan untuk memperpanjang komando pasukan gabungan tersebut yang menurut rencana berakhir pada 2015 mendatang.
Washington mengindikasikan bahwa mereka tetap mengikuti jadwal semula, tetapi hal itu bisa berubah sesuai dengan kondisi yang berkembang di semenanjung Korea
(esn)