Bocoran intelijen: Teroris bakal serang Kenya lagi
A
A
A
Sindonews.com – Media utama di Kenya, melansir bocoran intelijen, bahwa teroris menyiapkan serangan terbaru terhadap Kenya. Rencana serangan itu dibuat, menyusul teror berdarah yang dilakukan kelompok al-Shabab di mal Westage, Nairobi, selama empat hari dengan korban tewas mencapai 67 orang.
Sejumlah menteri kabinet dan panglima militer Kenya, mengaku telah menerima informasi peringatan perihal recana teroris itu. Nation Daily, melaporkan, beberapa menteri yang menerima informasi rencana teroris itu, antara lain, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Kepala Angkatan Darat.
”Laporan dibuat, bahwa mereka (teroris) meningkatkan ancaman terorisme dan rencana untuk memulai serangan di Nairobi dan Mombasa, sekitar tanggal 13 September dan 20 Desember 2013,” bunyi laporan media Kenya, Sabtu (28/9/2013).
Laporan itu juga mengatakan, Israel yang memiliki hubungan erat dengan keamanan Kenya, sebelumnya telah menerima peringatan adanya rencana untuk menyerang usaha properti Israel di negara itu, pada bulan September.
”Kedutaan Israel di Nairobi telah menyampaikan kekhawatirannya terhadap Kementerian Luar Negeri Kenya, bahwa Iran dan Hizbullah dari Libanon telah mengumpulkan intelijen untuk operasi terbuka dengan menjadikan Israel dan Yahudi di seluruh dunia sebagai target, termasuk Kenya,” lanjut laporan media Kenya.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Nasional Kenya, Michael Gichangi, dijadwalkan akan menghadapi cercaan dari anggota parlemen pada Senin nanti, di tengah kekhawatiran publik bahwa negara itu tidak cukup siap menghadapi ancaman terorisme.
Sejumlah menteri kabinet dan panglima militer Kenya, mengaku telah menerima informasi peringatan perihal recana teroris itu. Nation Daily, melaporkan, beberapa menteri yang menerima informasi rencana teroris itu, antara lain, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Kepala Angkatan Darat.
”Laporan dibuat, bahwa mereka (teroris) meningkatkan ancaman terorisme dan rencana untuk memulai serangan di Nairobi dan Mombasa, sekitar tanggal 13 September dan 20 Desember 2013,” bunyi laporan media Kenya, Sabtu (28/9/2013).
Laporan itu juga mengatakan, Israel yang memiliki hubungan erat dengan keamanan Kenya, sebelumnya telah menerima peringatan adanya rencana untuk menyerang usaha properti Israel di negara itu, pada bulan September.
”Kedutaan Israel di Nairobi telah menyampaikan kekhawatirannya terhadap Kementerian Luar Negeri Kenya, bahwa Iran dan Hizbullah dari Libanon telah mengumpulkan intelijen untuk operasi terbuka dengan menjadikan Israel dan Yahudi di seluruh dunia sebagai target, termasuk Kenya,” lanjut laporan media Kenya.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Nasional Kenya, Michael Gichangi, dijadwalkan akan menghadapi cercaan dari anggota parlemen pada Senin nanti, di tengah kekhawatiran publik bahwa negara itu tidak cukup siap menghadapi ancaman terorisme.
(mas)