Pembantaian teroris di mal tamat, Kenya berkabung 3 hari
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengumumkan dimulainya hari berkabung nasional untuk tiga hari ke depan. Itu dilakukan setelah kelompok al-Shabab, yang ia sebut sebagai teroris membantai puluhan orang di mal Westage, Nairobi, selama empat hari.
Dalam pidato di stasiu televisi, Kenyatta mengatakan enam anggota pasukan keamanannya, berada di antara 67 orang yang tewas dibantai teroris di mal Westage. Dia juga mengumumkan, drama pengepungan mal selama empat hari telah berakhir. Lima gerilyawan al-Shabab tewas, dan 11 lainnya ditangkap.
Dia memuji kerja keras pasukan Kenya untuk melumpuhkan para teroris, yang ia sebut sebagai kerja yang luar biasa. “Kami memiliki malu jika penyerang mengalahkan kami. Kenya telah mengalahkan penjahat, dan menang,” katanya, Rabu (25/9/2013) seperti dikutip Reuters.
Setidaknya 18 orang asing menjadi korban pembantaian teroris di mal yang berlangsung sejak Sabtu pekan lalu. Mereka di antaranya, warga Inggris, Perancis, Kanada, Belanda, Australia, Peru, India, Ghana, Afrika Selatan dan China. Sekitar 175 orang terluka, termasuk 62 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Kelompok Islam Somalia, al-Shabab, mengklaim, serangan brutal di mal itu, sebagai pembalasan atas operasi militer Kenya di Somalia. Dalam serangan tersebut, selain mengumbar tembakan dengan senapan AK-47, mereka juga melemparkan granat.
Sementara itu, Perdana Menteri Somalia, Abdi Farah Shirdon, berjanji bahwa pemerintahannya akan membereskan kelompok militan itu. Dia bersikeras bahwa dia tidak akan tunduk pada tuntutan pemberontak, agar pasukan Kenya ditarik dari Somalia.
Dalam pidato di stasiu televisi, Kenyatta mengatakan enam anggota pasukan keamanannya, berada di antara 67 orang yang tewas dibantai teroris di mal Westage. Dia juga mengumumkan, drama pengepungan mal selama empat hari telah berakhir. Lima gerilyawan al-Shabab tewas, dan 11 lainnya ditangkap.
Dia memuji kerja keras pasukan Kenya untuk melumpuhkan para teroris, yang ia sebut sebagai kerja yang luar biasa. “Kami memiliki malu jika penyerang mengalahkan kami. Kenya telah mengalahkan penjahat, dan menang,” katanya, Rabu (25/9/2013) seperti dikutip Reuters.
Setidaknya 18 orang asing menjadi korban pembantaian teroris di mal yang berlangsung sejak Sabtu pekan lalu. Mereka di antaranya, warga Inggris, Perancis, Kanada, Belanda, Australia, Peru, India, Ghana, Afrika Selatan dan China. Sekitar 175 orang terluka, termasuk 62 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Kelompok Islam Somalia, al-Shabab, mengklaim, serangan brutal di mal itu, sebagai pembalasan atas operasi militer Kenya di Somalia. Dalam serangan tersebut, selain mengumbar tembakan dengan senapan AK-47, mereka juga melemparkan granat.
Sementara itu, Perdana Menteri Somalia, Abdi Farah Shirdon, berjanji bahwa pemerintahannya akan membereskan kelompok militan itu. Dia bersikeras bahwa dia tidak akan tunduk pada tuntutan pemberontak, agar pasukan Kenya ditarik dari Somalia.
(esn)