Komandan al-Qaeda Irak & Suriah tewas dibunuh
A
A
A
Sindonews.com - Abu Abdallah al-Libi, komandan al-Qaeda kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dikabarkan tewas dibunuh di Idlib, wilayah barat Suriah, Minggu, (22/9/2013). Demikian seperti dilaporkan Al Arabiya TV.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah bertanggung jawab atas kematian Libi. Seperti diketahui, pertumbuhan militan ISIS menambah tantangan bagi kelompok oposisi bersenjata yang terus berjuang menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Aktivis Suriah telah meluncurkan kampanye online, bahwa ISIS bukan wakil rakyat Suriah.
"Saya berharap Kota Azaz akan berubah menjadi kuburan bagi anggota ISIS," ungkap salah satu aktivis pemuda Suriah dalam akun Twitter-nya. "Mereka sebelumnya telah gagal melawan Amerika Serikat di Afghanistan dan mereka juga mencoba melakukan perlawanan di Irak. Sekarang, mereka berada di Suriah untuk menggertak warga Suriah yang memerangi rezim pemerintah Suriah," imbuh aktivis pemuda Suriah.
Pekan ini, ISIS dilaporkan berhasil merebut Kota Aziz, yang terletak dekat perbatasan Suriah-Turki dari tangan FSA selama sehari. Namun, hanya dalam waktu sehari, situasi berbalik dan FSA kembali merebut Kota Azaz. Aktivis pemuda Suriah mengatakan, pertempuran di Kota Azaz dimulai ketika jihadis masuk ke rumah sakit di lapangan untuk mencari seorang dokter berkebangsaan Jerman.
Aktivis pemuda Suriah mengaku khawatir dengan kebijakan ISIS yang mencoba menerapkan hukum Islam di Kota Azaz. "Hukum syariah dikenakan kepada pelaku pembunuhan dan kami tidak menginginkan hak tersebut," jelasnya. Disamping itu, aktivis pemuda Suriah curiga bahwa ISIS bekerjasama dengan tentara rezim Assad, berkaca pada metode serangan mereka yang sengaja menyerang rumah sakit lapangan, menculik dokter, bahkan membunuh aktivis.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah bertanggung jawab atas kematian Libi. Seperti diketahui, pertumbuhan militan ISIS menambah tantangan bagi kelompok oposisi bersenjata yang terus berjuang menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Aktivis Suriah telah meluncurkan kampanye online, bahwa ISIS bukan wakil rakyat Suriah.
"Saya berharap Kota Azaz akan berubah menjadi kuburan bagi anggota ISIS," ungkap salah satu aktivis pemuda Suriah dalam akun Twitter-nya. "Mereka sebelumnya telah gagal melawan Amerika Serikat di Afghanistan dan mereka juga mencoba melakukan perlawanan di Irak. Sekarang, mereka berada di Suriah untuk menggertak warga Suriah yang memerangi rezim pemerintah Suriah," imbuh aktivis pemuda Suriah.
Pekan ini, ISIS dilaporkan berhasil merebut Kota Aziz, yang terletak dekat perbatasan Suriah-Turki dari tangan FSA selama sehari. Namun, hanya dalam waktu sehari, situasi berbalik dan FSA kembali merebut Kota Azaz. Aktivis pemuda Suriah mengatakan, pertempuran di Kota Azaz dimulai ketika jihadis masuk ke rumah sakit di lapangan untuk mencari seorang dokter berkebangsaan Jerman.
Aktivis pemuda Suriah mengaku khawatir dengan kebijakan ISIS yang mencoba menerapkan hukum Islam di Kota Azaz. "Hukum syariah dikenakan kepada pelaku pembunuhan dan kami tidak menginginkan hak tersebut," jelasnya. Disamping itu, aktivis pemuda Suriah curiga bahwa ISIS bekerjasama dengan tentara rezim Assad, berkaca pada metode serangan mereka yang sengaja menyerang rumah sakit lapangan, menculik dokter, bahkan membunuh aktivis.
(esn)